"Anies itu bagaimana toh, udah enak-enak aja dia tidur
di rumahnya, rakyatnya kebanjiran. Dengan persoalan yang sama kayak makan nasi
kita, persoalan yang sama aja kok nggak ada perubahannya DKI ini," ujar
Wanita Emas.
Wanita Emas kemudian mengeluhkan persoalan banjir Jakarta
dari masa ke masa tidak pernah terselesaikan. Wanita Emas ini juga menyinggung
soal kemacetan Jakarta yang sama juga tidak pernah ada habisnya.
Baca Juga:
Tanggapi Aspirasi FWR DAS Rawalumbu, Komisi II Bakal Lakukan Hal Ini
"Rasanya setiap ganti gubernur, persoalannya itu mulu,
persoalan banjir, persoalan kemacetan, kesenjangan sosial. Hanya itu saja yang
nggak bisa diselesaikan, terus mau nyalon presiden lagi si gubernur itu,"
kata Hasnaeni.
Dia berujar, dirinya bersama keluarganya mengungsi sejak
Jumat (19/2) malam ketika hujan deras mengguyur Jakarta. Ia sudah mengungsi ke
apartemen sebelum rumahnya terkena banjir.
"Banjirnya mulai jam 01.00 WIB sudah mulai naik, tapi
belum parah. Parah-parahnya itu sekitar jam 03.00 WIB, sampai dada,
tenggelam," kata Hasnaeni.
Baca Juga:
BPBD Sulawesi Tengah Laporkan 875 KK Terdampak Banjir di Morowali Utara
Banjir terus meluap hingga hampir mencapai ke lantai 2
rumahnya. Hingga Sabtu (20/2) malam, banjir di rumahnya belum surut.
Di rumahnya itu, 5 orang ART-nya memilih bertahan di atap
rumah.
"Jadi mereka di atas atap, orang-orang saya, pembantu
ada lima orang," ujar Wanita Emas.