WahanaNews.co | Hadirnya Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS)
sejak Februari 2020 dimaksudkan untuk mempercepat berkembangnya ekonomi dan
keuangan syariah di Indonesia.
Empat fokus dalam pengembangan ekonomi
dan keuangan syariah yaitu pengembangan industri produk halal, pengembangan
industri keuangan syariah, pengembangan dana sosial, serta pengembangan dan
perluasan kegiatan usaha syariah.
Baca Juga:
Mata Pelajaran AI dan Aoding, Disebut Mendikdasmen Bakal Diajarkan Mulai Kelas 4 SD
Pemerintah berkeinginan untuk mempercepat
peran dan kontribusi ekonomi dan keuangan syariah di dalam perekonomian
nasional, namun untuk mencapai hal tersebut tidak lepas dari berbagai
tantangan.
Salah satunya adalah masih rendahnya
literasi ekonomi dan keuangan syariah masyarakat Indonesia.
Berdasarkan survei Bank Indonesia tahun 2020, literasi ekonomi dan keuangan syariah
masyarakat Indonesia masih rendah, yaitu sebesar 16,2 persen, sehingga
masih banyak ruang untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap ekonomi dan
keuangan syariah.
Baca Juga:
Kawal Makan Bergizi Gratis, Gibran Titip Kepada Kepala Dinas Pendidikan Seluruh Indonesia
Untuk itu, media diharapkan dapat
berperan dalam meningkatkan literasi masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan
syariah.
"Saya mengajak peran serta media baik
cetak, elektronik, maupun digital menyediakan ruang khusus bagi pemberitaan,
edukasi dan rubrik ekonomi dan keuangan syariah serta UMKM," ajak Wakil
Presiden (Wapres), KH Ma"ruf Amin, ketika memberikan pidato kunci dalam rangka HUT ke-1 Harian
Disway, melalui konferensi video dari Kediaman Resmi Wapres di Jalan Diponegoro, Jakarta, Minggu (4/7/2021).
Pada acara yang bertema menanti
kebangkitan ekonomi syariah tersebut, Wapres menekankan bahwa peran media
tentunya menjadi sangat penting dalam meningkatkan literasi masyarakat terhadap
ekonomi dan keuangan syariah.