WahanaNews.co | Sebanyak
9.891 butir ekstasi dan 8,3 kg sabu
disita Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh. BNNP juga mengamankan 2
orang terduga pelaku, sementara dan satu orang lagi masih buron.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Fauzan si Tukang Jagal di Muara Baru Sempat Kupas Jari Mayat Istri
Ribuan butir ekstasi di dalam dua bungkusan plastik, serta
delapan bungkus sabu di dalam kemasan bubuk teh yang merupakan barang bukti,
ditunjukkan dihadapan wartawan dalam konferesi pers yang di gelar di kantor
BNNP Aceh, Selasa (13/10/2020).
Kepala BNNP Aceh, Brigjen Pol. Heru Pranoto mengatakan,
pengungkapan kasus tersebut berawal dari informasi masyarakat, kemudian di
kembangkan dan dilakukan penangkapan terhadap kedua pelaku, di tempat terpisah.
Awalnya BNNPAceh menangkap Z di Aceh Timur, selang tiga hari kemudian BNNPAceh
menangkap R di Medan.
"Pengungkapan kasus tersebut di lakukan BNNP Aceh
bekerja sama dengan Polda Aceh, berawal dari informasi masyarakat, kemudian
ditindak lanjuti, maka bersama Polda Aceh melakukan upaya pengungkapan, dan
hasilnya ditangkap dua pelaku di dua TKP, yang pertama R di Aceh Timur, dari
pengembangan dilakukan penangkapan lagi terhadap Z di Medan," kata Heru.
Baca Juga:
Pelaku Penyandera Bocah di Pospol Pejaten Mau Uang Tebusan dan Seorang Resedivis TPPO
Menurutnya, hingga saat ini masih ada satu orang tersangka
yang masih buron, yakni berinisial T. Kronologi singkatnya R mendapatkan dan
membawa barang tersebut atas perintah sudara T, dan menyerahkan ke Z.
"Kita tangkap R diAceh Timur, dengan barang bukti
sebanyak delapan bungkus sabu, kemudian ekstasi 10 ribu butir. Dari
pengembangan R di lanjutkan ke Medan, untuk menangkap Z yang merupakan orang
penerima pesanan, atas perintah T yang masih DPO," katanya.
Untuk saat ini, tambah Heru, BNNP Aceh masih melakukan
pengejaran terhadap T. Ditegaskannya, BNNP Aceh selalu berkomitmen untuk
bersama-sama memberantas narkoba di Aceh. (Baca juga: Menabuh Periuk Nasi di
Tengah Pandemi)
"Kerjasama terus kita jalin hingga pengungkapan kasus
selanjutnya. Penangkapan pelaku pertama dengan kedua ada waktu yang berbeda,
kita sedang melakukan beberapa penyelidikan dari informasi di masyarakat.
Barang tersebut rencananya akan di kirim ke pulau Jawa," jelasnya.