WahanaNews.co | Setelah 375 orang yang didominasi santri dinyatakan positif
corona, pondok pesantren di Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, di-lockdown.
Akses jalan keluar dan menuju pondok pesantren ditutup sementara.
"Saat ini sedang lokcdown, tidak ada keluar-masuk di
pesantrennya. Lokasi pesantren dijaga selama 24 jam," ujar pelaksana Tugas
(Plt) Wali Kota Tasikmalaya, H Muhammad Yusuf, bersama tim Satgas Penanganan
COVID-19 saat meninjau lokasi, belum lama ini.
Baca Juga:
Besok! PLN Resmikan Pengembangan Ekosistem Biomassa di Tasikmalaya
Namun, lockdown hanya dilakukan di pesantren, bukan di area rumah
di sekitarnya. Adapun ratusan orang yang terjangkit telah dipisahkan dan dibawa
ke rumah sakit sentralistik pemerintah isolasi COVID-19.
"Karena di Hotel Crown dan Rumah Sakit Dewi Sartika sudah
penuh. Jadi disisakan sekitar 100 pasien di ponpes itu untuk diisolasi,"
kata Yusuf.
Yusuf menegaskan, saat lockdown, pemerintah akan menanggung semua
kebutuhan santri yang diisolasi. Termasuk menyediakan sembako dan alat mandi
darurat.
Baca Juga:
Kebanggaan Terbaru Era Jokowi: Bendungan Leuwikeris Senilai Rp 3,5 T Siap Beroperasi
"Sementara untuk anggaran nanti yang di-lockdown besok kita
bahas. Karena akan kita tanggung dan anggarannya, sudah disiapkan dari
Kemendagri untuk refocusing anggaran," pungkas Yusuf.
Dalam tinjauannya ke lokasi, Yusuf didampingi Dandim 0612/Tasikmalaya,
Letkol Inf Ari Sutrisno, Kapolresta Tasikmalaya, AKBP Doni Hermawan serta
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes)Kota Tasikmalaya, Uus Supangat. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.