Kepala
Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi (PVMBG), Nia Haerani, membenarkan bahwa warna abu vulkanik
tidak hanya abu-abu.
Abu vulkanis
bisa juga berwarna lebih gelap atau terang.
Baca Juga:
BNPB Ingatkan Masyarakat Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Bencana
"Tidak
selalu abu-abu, bisa hitam, bisa lebih terang, abu putih," kata Nia, saat
dihubungi wartawan, Rabu (10/2/2021).
Ia
menjelaskan, ada perbedaan kandungan mineral yang pada akhirnya membuat warna abu
vulkanik berbeda-beda.
"Warna
lebih gelap artinya komposisi lebih basa, kandungan silikanya sedikit. Warna
lebih terang komposisi lebih asam," jelas dia.
Baca Juga:
Kilatan Cahaya dan Dentuman di Gunung Raung, PPGA: Bukan Aktivitas Vulkanis
Perbedaan
warna abu tersebut juga bisa berkaitan dengan komposisi batuan atau magma yang
ada di dalam tubuh sebuah gunung berapi.
Lebih
jauh, komposisi dan warna abu itu, kata Nia, menunjukkan kekuatan erupsi yang
dihasilkan.
"Komposisi
basa atau warna abu gelap artinya kandungan gas pada magma relatif rendah,
implikasinya pada intensitas atau kekuatan erupsi yang tidak besar," ujar
Nia.