WahanaNews.co, Tangerang Selatan - Sutrisno (46), warga Gang Samid Sian, Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, kaget bukan main ketika sedang mencari sumber aroma bau bangkai di toren rumahnya pada Minggu (26/5/2024).
Kejadian dimulai saat istri Sutrisno mengeluh tentang kualitas air di rumah mereka yang mulai terasa tidak enak dan berwarna keruh.
Baca Juga:
Kejari Tangerang Selatan Telusuri Tersangka Baru Kasus Korupsi Penyaluran KUR Rp1,2 Miliar
Ia meminta Sutrisno untuk membersihkan toren penyimpanan air.
Namun, Sutrisno menolak untuk melakukannya karena baru-baru ini ia sudah membersihkan toren tersebut.
Beberapa hari kemudian, tepatnya pada Senin (27/5/2024), aroma air di rumah Sutrisno makin busuk dan agak licin.
Baca Juga:
Relawan Pasukan Andra-Dimyati Sosialisasikan Calon Gubernur Banten di 190 Titik Tangsel
Karena itu, Sutrisno dan mertuanya, Abu Suud (60), memeriksa toren air di belakang rumah dengan melewati halaman tetangga.
Karena usia Abu yang sudah lanjut, Sutrisno yang lebih muda mengambil inisiatif untuk memeriksa toren tersebut, dengan memutar penutupnya beberapa kali sebelum membukanya.
"Saat saya membuka, saya melihat ada lalat hijau di sekitar tutupnya. Saya memutar penutupnya beberapa kali dan saat dibuka, saya sadar bahwa ini bukanlah bangkai seperti yang saya duga sebelumnya (cicak)," kata Sutrisno.
Menurut penilaian Sutrisno, objek yang ia kira awalnya sebagai bangkai cicak ternyata memiliki ukuran sebesar bantal tidur.
"Saya langsung memberi tahu ayah saya, ini bukan bangkai cicak seperti yang saya duga, ini sebesar bantal. Ayah saya datang dan setelah membuka, kami sadar bahwa itu adalah bangkai manusia," lanjutnya.
"Saya sangat terkejut. 'Ini ada tato di sini (menunjuk ke punggung), dan juga kelihatan kuping serta rambut,' saya bertanya kepada ayah saya, 'Apakah ini benar, Pak?', 'Ya, ini adalah bangkai manusia'. Saya langsung berteriak dan meminta untuk turun dari atas," tambah Sutrisno.
Sutrisno kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang setempat dan kasusnya kemudian ditangani oleh Polsek Pondok Aren.
Sutrisno (46) mengungkapkan, mayat pria yang ditemukan di dalam toren rumahnya ternyata tetangganya sendiri.
Hal tersebut dia ketahui berdasarkan hasil pengumuman berita duka cita korban yang merupakan pria bernama Devi Karmawan (27), melalui pengeras suara masjid setempat.
“Baru banget tadi diumumkan di masjid,” ujar Sutrisno saat ditemui di tempat kejadian perkara (TKP), Selasa (28/5/2024).
Untuk ke TKP, Sutrisno harus melewati rumah tetangga yang akhirnya tembus ke saluran air dengan lebar kurang lebih satu meter.
Selain rumah tetangga Sutrisno, terdapat satu akses lain untuk ke toren tersebut, yakni dekat rumah duka Devi.
Di rumah duka Devi pada pukul 11.48 WIB, sejumlah pelayat mulai berdatangan untuk berbelasungkawa kepada keluarga.
Pihak keluarga belum memberikan keterangan karena masih syok dan menunggu kedatangan jenazah Devi.
Salah seorang warga, Aliyah mengatakan, identitas jasad tersebut diketahui oleh warga yang menyaksikan. Dimana, adanya tato di bagian leher dengan inisial panggilan nama korban yakni, Devoy.
"Itu warga sini, karena pas dievakuasi ada tanda tato inisial namanya Devoy di leher, terus ada tato di punggungnya," katanya, Selasa (28/5/2024).
Devoy atau dengan nama Devi Karmawan terakhir terlihat beraktivitas pada Sabtu (24/5/2024).
Dari keterangan keluarga, korban berpamitan untuk pergi ke Curug, Bogor.
"Saya lihat terakhir si Devoy itu pas hari Sabtu. Dia lagi main, terus barusan saya ngelayat dari rumahnya, ibunya bilang dia pamit mau ke Curug-Bogor, minta uang buat jajan, tapi malah gak pulang, tahu-tahu ditemuin meninggal dunia di dalam toren," ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bambang Askar mengatakan, jasad Devi dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta untuk kebutuhan penyelidikan lebih lanjut.
"Jasad laki-laki tersebut dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilaksanakan autopsi mayat, guna mengetahui penyebab kematian dan waktu kematiannya," ujarnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]