WahanaNews.co | Anak laki-laki warga Depok berinisial D (6), diduga hilang misterius. Anak tersebut merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Peristiwa hilangnya D itu membuat geger warga Jalan Raya Leuwinanggung, Kecamatan Tapos, Depok.
Roni, orang tua D menceritakan anaknya menghilang selama dua hari sejak Rabu (17/11) lalu. D adalah anak berkebutuhan khusus (ABK).
Baca Juga:
Hilang Dua Hari, Dua Bocah Ditemukan Tewas di Bendungan Bekasi
"Hilangnya hari Rabu (17/11) kemarin. Anak saya adalah anak berkebutuhan khusus, usia 6 tahun dan tidak bisa bicara," katanya, Minggu (21/11).
D memiliki satu kakak dan satu adik yang baru lahir awal November ini. Roni menceritakan sebelum diduga hilang misterius, dirinya sempat memarahi D. Sebelumnya, D memang sering hilang dari rumah pergi ke rumah tetangga. Namun selalu dikembalikan oleh tetangga ke rumah Roni.
"Aku sempet omelin dia di rumah jam setengah 5. Dia memang sering hilang, tapi selalu dipulangin sama tetangga," ceritanya.
Baca Juga:
Siswi MTs di Ngawi Dilaporkan Hilang, Tinggalkan Sepucuk Surat Sebelum Pergi
Namun sore itu D lari ke belakang sebuah rumah kosong. Tetangga sudah mengejar D namun saat itu kondisi hujan deras dan menjelang magrib dan D sudah tidak ada. Kemudian warga sekitar bersama RT dan RW melakukan pencarian.
Namun hingga pukul 22.00 WIB tidak ada hasil dan pencarian dihentikan. Sebagai orang tua, Roni mengaku sangat resah karena anaknya belum ketemu. Dia inisiatif melakukan pencarian dibantu dengan teman sesama sopir di tempatnya bekerja.
"Setelah itu, saya panggil teman-teman dan seorang pekerja bengkel di depan rumah saya. Kita start mencari jam setengah 1 malam. Kita cari di sepanjang saluran irigasi sawah, sekitar 1 kilometer dan tidak diketemukan," ceritanya.
Esok paginya, petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok ikut melakukan pencarian. Ada sekitar 12 orang yang mencari hari itu dari mulai siang sampai malam. “Tetap tidak ditemukan juga,” ungkapnya.
Roni kemudian memutuskan pergi ke ahli metafisika dan melakukan sejumlah ritual. Dia diberi air oleh ahli metafisika itu untuk bekal pencarian anaknya.
“Malam kamis kan enggak ketemu. Di malam Jumat, aku ditemani oleh Pak Agus dari Pak RW setempat. Kita lakukan segala cara sampai jam 5 subuh. Aku melakukan ritual khusus. Setelah itu diganti oleh tim Pak RT dan Jumat pagi ketemu,” ceritanya.
Saat ditemukan Jumat pagi, anaknya dalam kondisi lemas. Roni pun langsung memeluk buah hatinya tersebut. Dia pun sangat bersyukur anaknya sudah ditemukan. "Iya ketika ditemukan dia lemas," tuturnya.
Perihal dugaan anaknya hilang misterius, Roni pun mengaku masih belum terlalu yakin. Dia menduga hilangnya D tidak masuk akal.
"Sudah dicari tidak ketemu. Dibantu Tim Damkar yang sangat hebat tidak ketemu juga. Ya memang enggak masuk logika menurut saya," tutupnya. [rin]