Tak hanya itu, lanjut Akur, korban bencana tersebut juga perlu penanganan serius, terstruktur dan sistematis dari hulu sampai hilir. Terlebih saat ini, intensitas hujan telah menimbulkan banjir.
“Kasihan warga, setiap musim hujan selalu jadi korban banjir. Maka penangananya harus terstruktur dan sistematis,” ungkap Akur.
Baca Juga:
DPRD Sumedang Pastikan Korban Angin Puting Beliung Akan Mendapat Bantuan
Sementara itu, sebelumnya warga sempat mengeluh lantaran sudah dua hari sejak kejadian belum ada bantuan dari Pemkab Sumedang. Dalam hal ini BPBD Kabupaten Sumedang, berupa bantuan mengevakuasi korban.
Kendati demikian, saat ini bantuan berupa sembako dan selimut sudah diberikan Camat Jatinangor mewakili Pemkab Sumedang. Tetapi warga berharap adanya bantuan evakuasi pasca bencana.
“Kami berharap bantuan tenaga atau alat dari BPBD untuk membereskan pohon bambu yang menimpa rumah warga. Karena ada lima titik yang roboh menimpa rumah warga. Kalau dengan alat seadanya akan membutuhkan waktu lama,” kata Ketua RW 08, Muh Gozali.
Baca Juga:
Ribuan Masyarakat di Dapil 6 Sumedang Hadiri Kampanye Akbar Sonia Sugian
Gozali juga menyebutkan, ada sekitar 6 rumah yang terdampak reruntuhan pohon bambu. Rata-rata kerusakan terjadi pada genteng dan bagian atap rumah yang menyebabkan perabotan rumah rusak serta basah akibat air hujan. Jika diestimasikan, kerugian per rumah ditaksir mencapai Rp 10 juta.
“Jika dikalikan 6 rumah mungkin sekitar Rp 60 jutaan. Namun warga juga pasrah mungkin itu sudah bagian, tapi kami berharap adanya bantuan dari pemerintah untuk perbaikan rumah,” pungkasnya.
[Redaktur: Sandy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.