WahanaNews.co | Awan panas guguran (APG) dari erupsi Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kini tampak mengarah ke Desa Sumber Wulung.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, mengatakan, APG yang muncul dari erupsi Gunung Semeru terjadi sejak tadi pagi dengan jarak luncuran terkini mencapai 10 kilometer dari puncak.
Baca Juga:
Aktivitas Semeru Hari Ini: 29 Kali Erupsi dalam 6 Jam, 6 Gempa Guguran
“Benar bahwa Semeru mengeluarkan APG, prosesnya mulai tadi malam atau dini hari ya, tapi luncuran yang cepat sejak subuh tadi hingga siang ini dengan jarak luncur 10 kilometer,” jelasnya, dilansir dari Kompas TV, Minggu (4/12/2022).
“Sejak subuh sudah kita sampaikan ke masyarakat agar jangan melakukan aktivitas apa pun dalam jarak 10 kilometer.”
Dampak dari erupsi Gunung Semeru tersebut, kata Thoriqul, warga di Desa Supiturang sudah mulai dievakuasi.
Baca Juga:
Erupsi, Semeru Muntahkan Guguran Awan Panas Hingga 7 Km
“Sekarang proses evakuasi adalah Desa Supiturang, dan sekarang APGnya sudah sampai di arah Sumber Wulung.”
Thoriq menjelaskan, desa terdekat dari puncak Gunung Semeru adalah Desa Supiturang, kemudian di bawahnya ada Desa Sumber Wulung.
“Jadi desa yang paling awal untuk masuk ke area lahar Semeru itu adalah area Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.”
“Setelah itu desa di bawahnya adalah Desa Sumber Wulung, Kecamatan Candipuro,” lanjutnya.
Pihaknya telah menyiapkan lokasi untuk pengungsian atau evakuasi warga, yakni di SD Supiturang dan SMP Pronojiwo.
“Persiapan tempat evakuasi adalah SD Supiturang, dan sedang kita persiapkan berikutnya SMP Pronojiwo.”
“Saya sedang menuju perjalanan ke pos pantau, tapi tadi disampaikan abhwa di pos pantau, begitu sudah disampaikan statusnya Awas, masyarakat sudah mulai harus melakukan evakuasi sejak sekarang,” urainya.
Sementara Hendra Gunawan, Kapus Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam Breaking News KompasTV, Minggu (4/12), menyebut APG sudah mengancam permukiman.
Hendra menyebut, pihaknya telah meningkatkan status Gunung Semeru dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV).
“Artinya, ancaman bahaya ini sudah mengancam tempat permukiman mnausia,” jelasnya.
“Dan terjadi eskalasi aktivitas gunung, serta ada kemungkinan jarak luncur yang lebih jauh daripada 13 kilometer ini, diikuti dengan bahaya ikutan dari aliran lahar.”
Ia menuturkan, Gunung Semeru mengeluarkan awan panas pada hari ini, sekitar pukul 04.30, dan berlangsung sampai saat ini.
Jarak luncur wan panas tersebut pun berangsur semakin jauh, mulai dari dari tujuh kilometer dari puncak, dan terakhir dilaporkan mencapai jarak 13 kilometer.
Dengan ditingkatkannya status Gunung Semeru menajdi Awas, PVMBG merekomendasikan tiak ada kegiatan warga dalam radius 8 kilometer dari puncak.
“Dengan rekomendasi, jarak tidak boleh ada aktivitas dalam radius 8 kilometer dan secara sektoral ke arah tenggara sejauh 16 kilometer dari puncak,yaitu menuju Kobokan dan Kali Lanang.” [rgo]