WAHANANEWS.CO, Manado - Banjir dan tanah longsor melanda Kota Manado, Sulawesi Utara, menelan dua korban jiwa dan berdampak pada sekitar 2.000 warga.
Bencana ini terjadi akibat curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah tersebut pada Sabtu (22/3/2025).
Baca Juga:
Kerja Sama Pemprov Sulut dengan PT INA Berikan Pelatihan Bahasa dan Budaya Jepang
"Dua orang meninggal dunia akibat tertimpa longsor, sementara sekitar 2.000 warga terdampak banjir dan tanah longsor di Kota Manado," ujar Dandim 1309/Manado, Letkol Arh Yosip Brozti Dadi, Minggu (23/3/2025).
Saat ini, banjir di Manado telah surut, dan warga dengan bantuan TNI/Polri mulai membersihkan sisa lumpur serta sampah dari rumah mereka.
Berdasarkan pantauan di beberapa lokasi, seperti Kelurahan Banjer, Ketang Baru, dan Mahawu, aktivitas warga mulai kembali normal, sementara debit air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano juga telah menurun.
Baca Juga:
KPU Sulawesi Utara Gelar Rapat Koordinasi Pencegahan dan Penyelesaian Sengketa Pemilu 2024
Menurut Yosip, sebanyak 27 kelurahan di tujuh kecamatan terdampak banjir, dengan beberapa titik mengalami tanah longsor.
Untuk membantu para korban, TNI/Polri mendirikan dapur umum di beberapa lokasi guna menyediakan makanan bagi warga terdampak.
"Tadi malam, TNI/Polri bersama Basarnas, relawan, dan mapala mengevakuasi warga yang masih terjebak di rumah-rumah akibat banjir di Manado," tambahnya.