WahanaNews.co | Tiga desa di Kecamatan Bula Barat, Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku dilanda banjir rob sehingga menyebabkan ribuan warga harus mengungsi, Selasa (22/2/2022).
Tiga desa yang terdampak itu masing-masing Desa Sesar, Desa Bula dan Desa Hote, Kecamatan Bula Barat, Kabupaten Seram Bagian Timur.
Baca Juga:
Supermoon Picu Banjir Rob di Jakarta Utara, BPBD: Lima RT dan Tiga Ruas Jalan Terdampak
Kapolres AKBP Adre Sukahendra mengatakan warga yang terdampak banjir rob itu tercatat 300 lebih KK atau 1.318 jiwa.
Namun, pihaknya memastikan banjir rob tersebut tidak memakan korban jiwa.
"Peristiwa ini tidak menelan korban jiwa. Namun, ada warga mengungsi di Markas TNI-AD Kompi Elang Desa Sesar," ujar Adre disela-sela tinjau lokasi banjir rob, Selasa (22/2).
Baca Juga:
Menko Agus Harimurti: Stasiun Pompa Air Ancol Sentiong Antisipasi Banjir Rob
Ia mengatakan banjir rob itu dipicu pasang surut air laut akibat dampak cuaca ekstrem.
Banjir rob juga menerjang tanggul penahan ombak sepanjang 250 meter ambruk, dua jembatan penghubung yang dibangun masyarakat yakni jembatan Kolstore di Desa Sesar dan jembatan Polairud Seram Bagai Timur roboh.
Banjir rob juga menerjang Pos Polairud Seram Timur nyaris roboh, satu unit speedboad milik Polairud kandas dan speedboad milik pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur terdampar.
Sementara itu, Adre menjelaskan ada berapa kerugian materiil berupa kerusakan fasilatas umum dan rumah imbas banjir rob. Namun, rinciannya pihaknya belum melakukan pendataan.
Kepala Desa Sesar Jamaludin Mamulati mengaku banjir rob baru pertama terjadi menerjang Desa Sesar, Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur.
"Akibat gelombang pasang tanggul penahan ombak sepanjang 250 meter roboh dan permukiman penduduk kemasukan air,"katanya.
Saat ini, kata Jamaludin, warga yang terdampak memilih mengungsi ke markas TNI AD.
Untuk kerusakan rumah warga, ia bilang belum sempat terdata pasalnya kondisi banjir rob masih menerjang rumah warga.
"Ada rumah yang rusak dan fasilitas umum namun untuk jumlahnya belum terdata karena warga masih memilih mengungsi," ujarnya.
Sejauh ini, aparat TNI dan Polri dikerahkan untuk mengevakuasi warga dan barang-barang berharga ke Markas TNIAD saat rumah-rumah penduduk terendam banjir rob.
Berdasarkan pantauan perakiraan cuaca dari BMKG pada Selasa (22/2), wilayah Kabupaten Seram Bagian Timur masih berpotensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir terjadi di Bula, Tutuk Tulo, Kilmury, dan Kian Darat. [rin]