WahanaNews.co | Usai menampilkan penari-penari waria berbusana terbuka, acara Grand Opening Binjai Milenial Market di Lapangan Asrama 121, Kecamatan Binjai Utara (Simpang Kebun Lada Binjai), Kota Binjai, Sumatera Utara (Sumut) menuai polemik
Dalam rekaman video yang beredar tampak sejumlah waria yang mengenakan pakaian terbuka berwarna merah menari menghibur para pengunjung. Hiburan itu tak hanya disaksikan oleh orang dewasa, tapi juga anak-anak.
Baca Juga:
Demokrat Buka Pendaftaran Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota
Acara itu bahkan menimbulkan kerumunan di tengah Pandemi Covid-19. Tak sedikit pengunjung yang tak mengenakan masker. Bahkan ribuan pengunjung yang datang tak ada yang menjaga jarak. Saat ini Kota Binjai sendiri masuk PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Level 1.
Ketua DPRD Binjai Noor Sri Alamsyah Putra mengatakan tarian para waria di acara tersebut sudah tak sejalan dengan kearifan lokal di Kota Binjai. Hiburan tersebut bahkan meresahkan masyarakat.
"Ada pengaduan masyarakat sama kita, dan beberapa anggota DPRD merasa keberatan apa yang terjadi di grand opening Binjai Milenial Market itu. Acara itu tidak menunjukkan kearifan lokal terkait tari-tarian (waria) yang disajikan ke masyarakat Binjai," kata Noor kepada CNNIndonesia.com, Senin (15/11).
Baca Juga:
Aksi Pria Berpeci Hitam Adang Mobil Jokowi di Binjai Viral di Medsos
Menurut Noor, pihaknya sudah menjadwalkan Rapat Dengar Pendapat (RDP) untuk membahas masalah itu dengan memanggil instansi terkait. Dia berharap agar Pemerintah Kota Binjai lebih selektif lagi dalam memberikan izin kegiatan.
"Kita sudah surati pemko, dinas pariwisata dan perizinan. Dan kita akan panggil manajer Binjai Milenial Market itu untuk klarifikasi karena kegiatan itu meresahkan masyarakat Binjai. Harapan kita ke depannya agar selektif lagi dalam menerbitkan izin kepada pihak terkait seperti tempat hiburan atau tempat permainan yang berkaitan dengan kerumunan," bebernya.
Noor menyebutkan acara tersebut menimbulkan kerumunan. Ribuan orang datang berjejalan dan mengabaikan prokes Covid-19. Noor pun sempat menyinggung sikap Pemko Binjai yang menutup Lapangan Merdeka Binjai demi mencegah kerumunan. Akan tetapi Binjai Milenial Market malah dibuka.
"Pengunjung yang datang membludak. Kita akan panggil Satgas Covid. Sampai sejauh mana kepatuhan mereka terdapat prokes. Di satu sisi Pemko menutup Lapangan Merdeka Binjai untuk mencegah keramaian di hari libur. Sementara kegiatan ini dibuka, apakah mereka sudah melapor ke satgas Covid," ujarnya
Grand opening pasar itu sempat dibuka Wakil Wali Kota Binjai Rizky Yunanda Sitepu bersama perwakilan dari Dandim 0203/Langkat Lettu Infantri Sudargo, Wakil Asisten Logistik Kodam I/BB Letkol Edwin Dwi Guspana, Camat Binjai Utara Sofyan Siregar, serta jajaran Polres Binjai dan Polsek Binjai Utara.
"Acara itu memang sempat dibuka pak wakil wali kota. Tapi setelah Pak wakil pulang, lalu dilanjutkan dengan acara seperti itu. Karena yang kami dengar, untuk rundown acara pembukaan itu aja itu tidak ada pemberitahuan ke Pemko apa apa aja tertib acaranya," ujar Noor
Noor mengaku DPRD Binjai dan Pemko Binjai kecolongan. Karena itu Noor meminta agar penyelenggara Binjai Milenial Market meminta maaf kepada masyarakat Binjai dan Pemko Binjai.
"Kita minta mereka itu meminta maaf. Pemko kecolongan dan kita (DPRD) pun kecolongan gak ada laporan ke kita. Kami lihat apa yang dibuat panitia terkait tarian itu, ini tidak mencerminkan apapun di Binjai. Maka kita minta Pemko agar mengevaluasi dan bila perlu itu dicabut izinnya," tegasnya. [rin]