WahanaNews.co | Fakta terbaru dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait ritual di Pantai Payangan yang menewaskan 11 orang.
BMKG menyatakan tinggi gelombang laut di Pantai Payangan, Jember mencapai 2,5 meter dengan kecepatan angin 5-15 knot atau sekitar 9 km - 27 km per jam saat ritual dilakukan pada Minggu lalu (13/2).
Baca Juga:
Pimpinan Kelompok Ritual Pantai Payangan Diperiksa
"Pada saat kejadian, pantauan kami untuk informasi tinggi gelombang di wilayah tersebut mencapai 2,5 meter dengan kecepatan angin berkisar 5 - 15 knot," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo mengutip Antara, Selasa (15/2).
Saat ritual berlangsung, kata dia, kondisi angin tidak begitu kencang. Namun, karena dilakukan dini hari pandangan mata berkurang, sehingga kurang sensitif melihat kondisi sekitar termasuk ombak yang tinggi.
Eko juga mengingatkan bahwa Pantai Selatan Jawa memiliki karakteristik garis pantai yang curam. Pantai hanya beberapa meter kemudian langsung curam ke dalam laut.
Baca Juga:
Tragedi Pantai Payangan, BMKG: Sosialisasi Mitigasi Rip Current Penting Dilakukan
Terseret ombak dapat disebabkan oleh rip curreny atau arus kuat yang bergerak menjauh dari pantai, sehingga dapat menyeret suatu objek ke laut.
Kecepatannya bervariasi, tergantung pada kondisi gelombang, pasang surut dan bentuk pantai. Eko memastikan itu sangat berbahaya bagi pengunjung.
Eko lalu meminta kepada masyarakat untuk selalu mematuhi larangan yang ada di pantai. Imbauan dari pengelola pun harus dipatuhi demi menghindari kejadian yang tak diinginkan.
Sebelumnya, kelompok Tunggal Jati Nusantara melakukan ritual menenangkan diri di Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur. Ritual itu dilakukan pada Minggu dini hari lalu (12/2).
Ada 24 orang yang mengikuti ritual. Mereka datang ke pantai menggunakan minibus jenis elf. Kala itu, mereka sudah diingatkan oleh penjaga pantai tentang ombak yang tinggi. Namun mereka tetap melakukan ritual di bibir pantai.
Ada 20 orang yang menjalani ritual persis di bibir Pantai Payangan, sementara 4 lainnya di lokasi berbeda. Semua anggota Tunggal Jati Nusantara yang menjalani ritual di pinggir pantai terseret ombak hingga 11 orang dinyatakan tewas. [bay]