WahanaNews.co, Kerinci - Seorang anak SD bernama Sagil Muhammad Rizki yang merupakan murid di Belui, Kecamatan Depati Tujuh, Kabupaten Kerinci, Jambi, menjadi viral di media sosial karena memiliki tinggi badan yang luar biasa.
Postur tubuh Sagil sangat mencolok saat berdiri di antara teman-temannya bahkan orang dewasa, sehingga menarik perhatian banyak orang.
Baca Juga:
Kemen PPPA Kecam Aksi Pencabulan Guru Agama terhadap 24 Siswa SD di Bengkulu Utara
Meskipun masih duduk di bangku kelas 6 SD dan berusia 12 tahun, Sagil memiliki tinggi badan mencapai 2 meter. Tingginya yang luar biasa membuat banyak orang di luar sekolah mengira bahwa Sagil bukanlah seorang anak SD, melainkan seorang siswa SMA.
Bahkan, tinggi badannya melebihi rata-rata orang dewasa pada umumnya.
"Setiap kali ada acara seperti perayaan Hari Kemerdekaan, orang-orang melihatnya akan mengira dia sudah di SMA," komentar seorang netizen ketika melihat foto-fotonya yang viral di Facebook.
Baca Juga:
Seorang Siswa SMP di Cengkareng Meninggal Dunia Usai Jatuh dari Lantai 4 Sekolahnya
Yudi, seorang warga Belui, membenarkan bahwa Sagil memang tinggal di wilayah tersebut dan memiliki tinggi badan mencapai 2 meter.
Meskipun sudah lama dikenal oleh warga setempat, baru-baru ini foto-fotonya bersama teman-temannya menjadi viral setelah diunggah ke media sosial.
"Iya benar, dia adalah warga Belui. Sagil adalah seorang anak kelas 6 SD dengan tinggi 2 meter, dan sekarang dia menjadi viral sebagai anak SD tertinggi di dunia," ujar Yudi hermawan. Salah satu komentar di Facebook mengatakan, "Kalau tes TNI atau Polri dak Ado agi uhang nguko (ngukur,red) tinggi."
Warga juga menilai mungkin Sagil masuk siswa tertinggi ini memiliki gen dari orang tuanya, karena tidak sama dengan anak yang seusianya 12 tahun.
"Mungkin ada Gen dari orang tuanya sehingga tubuhnyo bisa tinggi," sebut warga, mengutip TV One.
Postur tubuh Sagil yang mencolok dan tingginya yang luar biasa membuat banyak orang di luar sekolah mengira bahwa Sagil bukanlah seorang anak SD, melainkan seorang siswa SMA.
"Setiap kali ada acara seperti perayaan Hari Kemerdekaan, orang-orang melihatnya akan mengira dia sudah di SMA," komentar seorang netizen ketika melihat foto-fotonya yang viral di Facebook.
Banyak netizen yang terkagum-kagum dengan fenomena ini, menganggapnya sebagai kuasa Allah yang tidak terduga oleh manusia.
Saat disambangi kerumahnya, wartawan media tvOnenews.com dapat melihat lansung postur tubuhnya yang tinggi dan saat dimintai keterangan, Susi Herlina ibu kandung Sagil menjelaskan, perbedaan anaknya mulai kelihatan di saat duduk di kelas 2 SD.
"Kelas 2 SD mulai terlihat pertumbuhan Sagil dan sangat mencolok dan bertambah tinggi dan setiap tahun selalu ganti seragam," ujar Susi orang tua Sagil.
Sagil Muhammad Rizki berfoto dengan keluarga. (IST) Selain itu, lanjut Susi, dengan postur tubuh di atas rata-rata anaknya sempat minder saat bermain dengan kawan-kawannya, namun dengan beranjaknya usia Sagil saat ini sudah terbiasa dan percaya diri dengan kondisinya saat ini.
Sagil Muhammad Rizki yang lahir 07 Juni 2012 merupakan putra kedua dari pasangan Hermanudin dan Susi Herlina.
Dengan kondisi hidup yang penuh kesederhanaan, orang tua Sagil mempunyai kesulitan untuk membeli pakaian, celana dan ukuran sandal serta sepatu untuk Sagil karena harganya jauh lebih mahal dari harga pakaian orang biasa.
"Kita kesulitan untuk membeli pakaian Sagil karena ukurannya jauh berbeda dengan yang lain. Terpaksa dipesan dahulu atau dijahit, untuk ukuran baju saat ini Sagil menggunakan ukuran XXXXL, ukuran celana nomor 38, sedangkan ukuran sepatu atau sandal nomor 50, itu pun masih sempit.
Dengan kondisi hidup yang pas-pasan kita sangat kesulitan soal harga, tapi harus bagaimana lagi karena kebutuhan tetap kita usahakan," ucap Susi sambil tersipu.
Dengan postur tubuh yang tinggi dan saat dimintai keterangan mengenai cita-citanya, Sagil berminat dan berniat jikala sudah besar nanti bercita-cita menjadi TNI dan atlit volly.
"Saya bercita-cita sudah besar nanti akan menjadi TNI dan sebagai atlet volly, semoga saja terwujud," tutup Sagil sambil tersenyum
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]