WahanaNews.co | Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) Regional I
Medan mendata, setidaknya telah terjadi 44 kali
kejadian gempa bumi di wilayah Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Selasa (11/5/2021).
"Khusus hari ini, tanggal 11 Mei 2021, hingga pukul 08.00 WIB, ada 44 kejadian gempa bumi di sekitar Samosir," kata Lewi
Ristiyono, Staf Pusat Gempa Regional I (PGR 1) Medan, dalam
keterangannya.
Baca Juga:
PPR Sesalkan Pembuat Video Pengutipan di Pintu Masuk Pelabuhan Siallagan yang Viral
Dia menyebutkan, dapat disimpulkan bahwa rentetan gempa bumi yang terjadi di
Samosir ini termasuk dalam klasifikasi tipe gempa kerumunan atau gempa swarm.
"Berdasarkan sebaran episenter
yang terjadi di kawasan Kabupaten Samosir, gempa yang terjadi dapat
dikategorikan gempa swarm yang
frekuensinya terjadi berulang dan sangat lokal," jelasnya.
Menurut Lewi, sejak 18
Februari 2021 hingga 11 Mei 2021, pukul 08.00 WIB, telah terjadi total
142 kejadian gempa bumi di sekitar Samosir.
Baca Juga:
Viral Video Pengutipan Retribusi di Pelabuhan Siallagan, Kadis Pariwisata Samosir Enggan Berkomentar
Gempa swarm ini, meskipun magnitudonya kecil, akan tetapi cukup intensif.
"BMKG mengimbau masyarakat untuk
lebih tenang, dan sejauh ini belum ada laporan
dirasakan dari masyarakat," ujarnya.
Rentetan gempa bumi ini memiliki
magnitudo terkecil 0,8 dengan kedalaman 2 km, yang
terjadi pada 19 April 2021.
Sedangkan magnitudo terbesar mencapai
3,9 yang terjadi pada 15 Maret 2021 dengan kedalaman 5 km.
"Untuk sumber kegempaan di
wilayah ini masih kita asumsikan adanya dike
swarm yang bersifat paralel, yang terbentuk sebagai respons
terhadap medan tekanan regional atau radiasi dike swarm yang bersumber dari rekahan yang sudah ada sebelumnya
dan bukan dari intrusi magma," kata Lewi.
Kondisi ini, tambahnya, memang cukup
menarik untuk diteliti.
Saat ini, BMKG-USK
sedang melakukan penelitian, dan sudah memasang sensor di beberapa
titik. [dhn]