WahanaNews.co | Sejumlah buruh di Serang, Banten, menggeruduk ruang kerja Gubernur pada Rabu (22/12/2021) kemarin.
Penggerudukan tersebut dinilai tidak wajar, karena baru pertama kali kejadian hingga pendemo masuk ke ruangan kerja Gubernur.
Baca Juga:
Banten Fokuskan Pengendalian Stunting dan Gizi Buruk
Tak hanya itu, salah satu staf Rumah Tangga Pemerintah Provinsi Banten, Purwadi mengaku dipiting oleh beberapa buruh yang mendatangi kantor gubernur.
Saat buruh masuk, Purwadi mengaku langsung menuju ke ruang kerja Sekretariat Gubernur Banten. Namun ada buruh yang mendobrak pintu dan menginterogasi Purwadi.
"Begitu ada buruh masuk, saya merapat ke ruang kerja Sekretariat Gubernur. Ada buruh masuk mendobrak pintu pertama, saya ikut masuk, begitu ikut masuk saya diinterogasi," kata Purwadi.
Baca Juga:
Pj Gubernur Banten Pantau Langsung PPDB, Sebut Tak Ada Kendala Teknis
"(Kepada buruh) saya berbohong, saya ngomong saya dari Biro Umum, padahal saya staf gubernur, tapi include-nya Biro Umum. Saya mau menyelematkan diri," sambung dia.
Setelah buruh masuk ke ruang kerja gubernur, Purwadi mengamankan diri ke kamar mandi.
Terkait hal tersebut, Gubernur Banten Wahidin Halim angkat suara. Ia menyesalkan kejadian anarkis tersebut dan meminta polisi dapat bertindak tegas pada pendemo yang telah berbuat anarkis.
"Saya sangat menyesalkan tindakan anarkisme dan ketidaksantunan dari buruh," kata Wahidin. kemarin.
Menurutnya aksi penggerudukan kantornya di wilayah Serang, Banten, merupakan sebuah ancaman. "Kalau buat saya, peristiwa ini bukan (peristiwa) biasa, ini ancaman. Ancaman terhadap rasa aman yang harusnya dijamin," kata dia.
Wahidin becerita ia sudah menjabat sebagai Bupati Tangerang selama 10 tahun menjabat sebagai Gubernur Banten hampir lima tahun.
Namun baru kali ini ada buruh yang demo hingga masuk ke ruang kerjanya. Bukan hanya itu, para buruh juga disebut menaikkan kaki mereka ke meja kerja Gubernur dan mendokumentasikan aksi penggerudukan itu.
"Saya pikir, ini 10 tahun jadi Wali Kota (Tangerang) dan lima tahun Gubernur (Banten), baru kali ini demo buruh masuk ke ruangan, naikkin kaki di meja, foto-foto. Arogan kan," urainya.
Terkait kejadian tersebut, Wahidin mengaku akan melaporkan penggerudukan itu ke Kapolri hingga Presiden Jokowi.
"Saya menyerahkan kepada pihak-pihak berwenang dan saya sudah membuat konsep. Perlu saya laporkan perkembangan ini kepada Presiden, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Dalam Negeri, departemen, dan lembaga terkait, Kapolri, misalnya," urai Wahidin.
Ia melaporkan kejadian tersebut agar para pendemo yang bertindak di luar batas dapat dihukum hingga ada efek jera.
Dengan aksi demo yang arogan tersebut, dikhawatirkan kepala daerah akan takut membuat keputusan.
"Karena nanti gubenur pada takut, wali kota, bupati, kalau ngambil keputusan. Bahkan undang-undang memberikan kewenangan ke pemerintah daerah, tapi kita diikuti peraturan-peraturan, kita kan terikat pada aturan," ucapnya.
Aksi unjuk rasa para buruh dilakukan dengan cara orasi dan menutup jalan di depan Kantor Gubernur Banten di Kawasan Pusat Pemerintah Provinsi Banten (KP3B) Kota Serang. Rabu malam, massa menjebol pintu gerbang dan portal. Mereka kemudian masuk ke ruang kerja gubernur.
Saat di dalam ruangan, satu persatu buruh melakukan aksi duduk di kursi kerja. Momen itu diabadikan oleh peserta aksi menggunakan gawai mereka. Tak hanya itu, buruh pun mengambil air minum dari lemari pendingin yang berada di dalam ruang kerja gubernur. [bay]