Bahlil menjelaskan, berdasarkan data Kementerian ESDM dan PLN, terdapat 224 desa di Aceh yang hingga kini belum teraliri listrik.
Desa-desa tersebut tersebar di 10 kabupaten, terutama di wilayah yang sedang menjalani perbaikan infrastruktur seperti Aceh Tamiang, Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Gayo Lues.
Baca Juga:
Listrik Desa Aceh Dipercepat, Pemerintah dan PLN Optimalkan Solusi Sementara
“Dalam catatan kami, masih ada 224 desa di Provinsi Aceh yang belum teraliri listrik. Desa-desa ini berada di kabupaten yang infrastrukturnya masih dalam proses perbaikan,” katanya.
Selain itu, hasil koordinasi dengan PLN menunjukkan masih terdapat sekitar 35 ribu rumah tangga yang belum mendapatkan akses listrik.
Kondisi inilah yang mendorong pemerintah menyalurkan genset sebagai jembatan sementara sebelum jaringan listrik permanen dapat berfungsi optimal.
Baca Juga:
Akses Terbatas dan Cuaca Ekstrem, PLN Tetap Tuntaskan Lisdes di Aceh Tengah
“Ada kurang lebih sekitar 35 ribu rumah yang belum teraliri listrik sampai sekarang. Karena itu, kami berupaya mengoptimalkan seluruh kekuatan negara agar masyarakat tetap mendapatkan layanan listrik,” tutur Bahlil.
Sebanyak 1.000 unit genset tersebut memiliki kapasitas rata-rata 5–7 kVA dan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan listrik dasar warga desa.
Pemerintah menegaskan bahwa bantuan ini bukan pengganti jaringan listrik permanen, melainkan solusi transisi agar aktivitas masyarakat tetap berjalan.