WahanaNews.co | Wali Kota Depok, Mohammad Idris, akhirnya buka suara soal hasil survei yang dirilis Setara Institute tentang Kota Depok, yang dinilai sebagai salah satu kota intoleran.
Idris mengatakan, jangan hanya karena satu kasus lalu digeneralisir, yang akhirnya menyimpulkan Depok sebagai kota intoleran.
Baca Juga:
RAPBD 2025 Kota Depok Rp4,625 Triliun Lebih
Dirinya mengungkapkan, pandangan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, terkait Kota Depok yang dinilai toleran sesuai dengan fakta di lapangan.
“Karena setiap pembangunan rumah ibadah dilaporkan kepada Pak Gubernur. Jadi, beliau tahu betul,” ucapnya, usai mendampingi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dalam acara peresmian Pasar Rakyat Jabar Juara, di Sawangan, Kota Depok, Jumat (8/4/2022).
Dirinya menyebut sejauh ini pembangunan rumah ibadah di Kota Depok tidak ada masalah, selama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) memberikan rekomendasi.
Baca Juga:
"Pertengkaran” Supian Suri dengan Pradi Supriatna Gegara Pilkada Kota Depok
“Ketentuan-ketentuannya juga sudah disepakati secara nasional,” jelasnya.
Orang nomor satu di Kota Depok ini menyebut, jangan sampai hanya satu kasus yang terjadi di Kota Depok digeneralisir dan disebut sebagai kota yang intoleran.
“Memang kami sudah beberapa kali digugat terkait penyegelan Masjid Ahmadiyah, bahkan sudah disurati dan kami juga sudah menjawab. Tetapi, jangan sampai hanya karena satu kasus lalu Depok digeneralisir sebagai kota intoleran,” ungkapnya.
Berdasarkan data survei pada 2017 hingga 2019 yang dilakukan oleh lembaga dari Universitas Indonesia (UI), Kota Depok masuk dalam kategori kota toleran.
“Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Ibu Chusnul Mar’iyah dan teman-teman UI, Depok disebut sebagai kota yang cukup toleran, ini dari sisi ilmiah,” tandasnya. [gun]