WahanaNews.co | Sebuah Kapal LCT (Landing Craft Tank) yang sedang membongkar material untuk pembangunan gedung Puskesmas Damau, Kabupaten Kepulauan Talaud, provinsi Sulawesi Utara, ditemukan melintang dan terdampar di pantai Taduwale.
Peristiwa nahas tersebut diakibatkan cuaca ekstrem yang ditandai angin kencang dan hempasan gelombang laut, Jumat (17/9/2021).
Baca Juga:
Total Armada Capai 165 Kapal, TNI AL Diperkuat 5 KRI di 2024
Kapolsek Kabaruan Iptu Handry Gahunting Kilare mengungkapkan, disaat sedang membongkar muatan di pantai Taduwale, angin tiba-tiba bertiup kencang dari arah barat, dan kapten kapal bernama Jendri Manderos, langsung bergegas untuk keluar dari pantai Taduwale mencari tempat untuk berlindung.
Di saat yang sama angin semakin kencang bertiup diiringi amukan gelombang laut mendorong kapal terus ke daratan sehingga mengakibatkan 1 mesin mengalami kerusakan.
"Sesuai keterangan dari kapten kapal bahwa kalau memaksa untuk keluar dari pantai takutnya kapal tidak mampu dan akan menabrak batu karang yang tidak jauh dari posisi kapal LCT," ungkap Handry.
Baca Juga:
Tragedi Kecelakaan Kapal Nelayan di Korea Selatan: 7 Tewas, 1 WNI dalam Pencarian
Beban barat akibat saratnya muatan di atas kapal LCT dan rusaknya 1 mesin rusak membuat kapal tersebut tidak mampu menghindari angin dan gelombang besar.
Diduga, faktor lain yang mengakibatkan kapal LCT sampai terdampar di pantai Taduwale adalah kapten kapal yang belum paham dengan lokasi pantai dan kondisi cuaca yang sering berubah-ubah di wilayah tersebut.
Diketahui, Kapal LCT merupakan jenis kapal yang memiliki fungsi sebagai angkutan laut atau perairan yang dangkal. Kapal ini juga merupakan jenis kapal yang digunakan untuk perang dan kapal ini terkadang difungsikan sebagai Kapal untuk pengiriman antar lokasi atau antarpulau yang bermuatan barang-barang yang berukuran besar atau pengiriman alat berat.