WahanaNews.co | Kepala
Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo memaparkan keganasan varian corona
India atau B.1716.2 yang kini merajalela di Kabupaten Kudus.
Baca Juga:
Pemkab Sumedang Tingkatkan Infrastruktur Kesehatan dengan DBHCHT Tahun 2024
Yulianto mengatakan, selain memiliki tingkat penularan yang
tinggi, corona varian India itu juga menyebabkan kematian bahkan bagi pasien
COVID-19 tanpa gejala.
Seperti yang terjadi pada 2 pasien COVID-19 asal Kudus yang
meninggal saat menjalani isolasi mandiri di Asrama Haji Donohudan Boyolali.
"Iya jadi progresivitas klinisnya itu cepat sekali,
waktu dievakuasi dari Kudus itu masih tanpa gejala. Tapi karena memang itu ciri
khasnya varian baru jadi progresif sekali," ujar Yulianto.
Baca Juga:
Dinkes Tanah Laut Temukan 346 Penderita Tuberkulosis di 2024 Kalimantan Selatan
Tak hanya rentan terhadap lansia, corona India itu juga memiliki
tingkat kerentanan atau fatalitas yang tinggi jika menjangkiti anak muda.
"Lalu ada juga kelompok yang tadinya tidak rentan
seperti anak muda, atau tidak fatal ternyata banyak yang meninggal, banyak yang
(gejalanya) berat," jelas dia.
"Varian ini tingkat penularannya semakin cepat dan
fatalitasnya juga tinggi," imbuhnya.
Untuk itu, ia meminta agar masyarakat mematuhi protokol
kesehatan dengan baik. Bahkan jika sudah menerima vaksin sekalipun.
"Masyarakat saya minta mematuhi protokol kesehatan
dengan sangat disiplin. Jadi memakai masker harus sangat baik, tidak boleh
tidak. Lalu cuci tangan, jaga jarak, dan mobilitas harus ditekan. Di rumah saja
untuk meminimalisasi mobilitas," kata Yulianto.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan
varian corona India atau B16172 ditemukan di Kabupaten Kudus. Temuan ini
berdasarkan uji Genome Sequencing pada sampel pasien COVID-19 di Kudus yang
dilakukan di Universitas Gajah Mada (UGM).
Ganjar menyebut ada 62 pasien yang terinfeksi varian corona
India. Angka ini bertambah dari data sebelumnya yang menyebut ada 28 orang di
Kudus yang terinfeksi varian corona India.
"Dari 72 sampel yang telah diuji, hasilnya ditemukan 62
sampel atau 86,11 persen pasien COVID-19 dari Kudus terdeteksi Strain India
(Delta) B16172," ungkap Ganjar melalui foto yang ia kirimkan lewat pesan
singkat, Minggu (13/6). [dhn]