WAHANANEWS.CO, Bandung - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, Yayan Ahmad Brilyana, menegaskan bahwa media arus utama masih memegang peran penting sebagai mitra strategis Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
Menurutnya, keberadaan media profesional berfungsi memastikan informasi yang beredar tetap melalui proses validasi dan verifikasi di tengah derasnya konten cepat saji di media sosial.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Bekasi Hadiri Uji Keterbukaan Informasi Publik Jawa Barat 2025, Ini Hasilnya
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam Rapat Kerja Tahunan PWI Kota Bandung yang berlangsung pada Sabtu (22/11/2025).
Yayan menekankan bahwa meski Pemkot Bandung telah memiliki kanal digital yang cukup kuat, tetap tidak dapat menggantikan fungsi dasar jurnalisme.
“Tidak bisa kita hanya mengandalkan media sosial. Media sosial itu sifatnya hanya sesaat. Tidak ada validasi, tidak ada verifikasi,” katanya.
Baca Juga:
Tersentuh Kisah Hidup, Tri Adhianto Berikan Sepeda Baru untuk Wanita Penjual Keliling di Bintara Jaya
Yayan memaparkan bahwa Diskominfo Kota Bandung saat ini mengelola berbagai platform digital mulai dari TikTok yang pernah menjangkau 4,5 juta penonton hingga layanan streaming dengan jumlah penonton yang menembus 100 ribu orang.
Meski demikian, ia menilai capaian tersebut bukan alasan untuk melepaskan ketergantungan pada kerja jurnalistik yang mengedepankan kredibilitas.
“Media menurunkan berita pasti hasil validasi, cross check, dan wawancara. Itu sumber yang benar. Kita tidak bisa meninggalkan media mainstream,” ucapnya.