WahanaNews.co |
Upaya evakuasi kapal
"hantu" atau kapal tanpa nama yang dicegat dan ditembaki helikopter
polisi beberapa hari lalu terkendala kondisi medan yang ekstrem.
Lokasi kapal
yang berada di hutan bakau di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, dikelilingi
lumpur yang kedalamannya mencapai 1,5 meter.
Baca Juga:
Polda Papua Klarifikasi Dugaan Keterlibatan Oknum Polisi dalam Penimbunan Hutan Mangrove di Jayapura
"Petugas
harus bekerja ekstra keras karena kondisi medan cukup menyulitkan," kata
Kepala Bidang Humas Polda Kepulauan Bangka Belitung, Kombes Pol Maladi, Jumat
(11/6/2021).
Maladi
menuturkan, kapal yang mengantar petugas kepolisian ke lokasi tak bisa langsung
merapat ke hutan bakau karena lumpur.
Sehingga
petugas harus turun satu per satu dan menerobos kubangan lumpur.
Baca Juga:
Pamit Mencari Siput, Warga Gorontalo Utara Hilang di Hutan Bakau
Setibanya di
lokasi kapal, petugas harus membuat parit sebagai jalur keluar kapal.
Untuk itu
pohon-pohon bakau harus ditebangi sampai tunggul pun tak ada yang tersisa
karena akan menghalangi laju kapal.
"Haluan
kapal juga harus diputar terlebih dahulu agar menghadap pantai. Saat ini
posisinya sudah 50 derajat," ujar Maladi.