WahanaNews.co | Kementerian Perhubungan (Kemenhub)
terus mendukung konektivitas transportasi di wilayah Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut).
Direktorat
Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kemenhub, melalui Balai Pengelola Transportasi
Darat (BPTD) Wilayah II Sumut, melakukan peluncuran bus air KMP Jurung-Jurung
70 GT, Selasa, (22/12/2020).
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
Direktur
Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan, Cucu Mulyana, mengatakan, dibangunnya bus air ini sangat
diperlukan untuk memberikan kemudahan konektivitas, dan kenyamanan bagi
masyarakat.
"Di
samping itu, penyediaan sarana angkutan bus air ini adalah salah satu bentuk
komitmen pemerintah dalam upaya meningkatkan aksesibilitas bagi wisatawan,
khususnya di wilayah KSPN Danau Toba," kata Cucu.
Ia
menjelaskan, bus air
KMP Jurung-Jurung ini, yang berukuran 70 GT, panjang kapal 17,7
meter, lebar 8 meter, dan berbahan dasar aluminium, merupakan kapal jenis katamaran
pertama yang ada di Danau Toba.
Baca Juga:
Jalur Parapat-Siantar longsor sat lantas simalungun lakukan pengamanan
Katamaran
merupakan kapal yang memiliki dua lambung, dengan keunggulan stabilitas
kapalnya yang lebih baik dan berkapasitas penumpang 150 orang.
Selain
itu, desain body bus air KMP Jurung-Jurung mengakomodasi budaya lokal dengan
menambahkan aksen motif khas Batak, yaitu kain ulos.
Ditambah
lagi, desain interior dibuat seperti kapal wisata.
Dengan
desain dan jumlah kapasitasnya yang cukup besar, bus air ini cocok dimanfaatkan
untuk berwisata berkeliling Danau Toba.
Kepala
BPTD Wilayah II Provinsi Sumut, Putu Sumarjaya, menyampaikan, pada 2019 lalu, Kemenhub meluncurkan dua kapal yang
sudah melayani lintasan Ajibata-Ambarita, yaitu KMP Ihan Batak dan KMP
Pora-Pora.
Pada 2020
ini, lanjut dia, Kemenhub telah membangun tiga unit kapal, yaitu
KMP Kaldera Toba, bus air KMP Asa-Asa, dan bus air KMP Jurung-Jurung.
"Ke
depannya, tiga unit kapal tersebut akan melayani transportasi masyarakat di
wilayah Danau Toba," jelasnya.
Di sisi lain,
KMP Kaldera Toba, bus air KMP Asa-Asa, dan bus air KMP Jurung-Jurung ini
nantinya akan dilakukan sea trial
atau uji coba pelayaran yang merupakan serangkaian inspeksi terakhir sebelum
kapal diizinkan berlayar dan memiliki sertifikat dari kelas.
Kapal
akan diuji dengan serangkaian tes untuk mengetahui kelayakannya pada saat
berlayar.
"Saya
sangat mengapresiasi kerja sama dari pihak-pihak yang terkait. Semoga dengan
adanya kapal dari Kementerian Perhubungan ini dapat meningkatkan minat
wisatawan lokal dan internasional untuk berkunjung ke Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional Danau Toba," pungkasnya. [qnt]