WahanaNews.co | Masyarakat Kampung Miami, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, harus menyewa helikopter untuk mengevakuasi warga yang sakit parah.
Hal itu terpaksa dilakukan karena tidak ada akses darat yang bisa dilewati mobil atau motor dari kampung itu ke pusat kesehatan terdekat.
Baca Juga:
Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Asrama Polres Jayawijaya
Kepala Puskesmas Itlay, Hisage Jois Halitopo, mengatakan, petugas kesehatan kesulitan menangani pasien yang butuh rujukan dari kampung itu.
Akses menuju Kampung Miami, kata dia, hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki selama berjam-jam atau menyewa helikopter yang harganya tidak murah.
Apalagi, sebagian besar masyarakat Kampung Miami berprofesi sebagai petani kecil.
Baca Juga:
KKP Wujudkan Mimpi 2 Pemuda Papua Belajar di Sekolah Perikanan
"Kalau ada yang sakit di sana, itu teman-teman kader kesehatan hubungi kami, kami hubungi helikopter untuk jemput. Itu masyarakat yang tanggung pembiayaan jadi kami tidak tahu pasti besarannya," kata Hisage Jois di Wamena, seperti dikutip Senin (8/11/2021).
Menurut Hisage Jois, biaya helikopter itu ditanggung masyarakat setempat.
"Kami puskesmas tidak ada uang operasional untuk itu. Selain itu ada yang kepala kampung tanggung pembiayaan," katanya.
Hisage menyebut, terakhir, seorang ibu hamil di kampung itu terpaksa dievakuasi dengan helikopter ke pusat ibu kota Jayawijaya, Wamena, karena hendak melahirkan.
"Dari masyarakat lapor ke kami, kami minta helikopter, diantar pas naik, ibunya tidak tertolong. Bayinya yang tertolong tetapi sementara kami titip di Distrik Ibele," katanya.
Agar pelayanan kesehatan tetap berjalan, Hisage Jois mempekerjakan kader-kader kesehatan di kampung itu.
Kader ini biasanya datang ke pusat distrik dengan berjalan kaki untuk membawa obat ke kampung tersebut.
Selanjutnya petugas medis dari puskesmas menyusul untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Biasa kita mulai jalan kaki ke sana pukul 5 pagi. Sampai di sana pukul 10 siang. Itu kita capek di jalan," katanya.
Hisage Jois berharap, pemerintah membuka jalan sekitar dua hingga tiga kilometer.
Sehingga, perjalanan ke Kampung Miami bisa ditempuh menggunakan motor dan dilanjutkan dengan jalan kaki.
"Kami harapkan pemerintah membuka akses jalan sehingga pembangunan bisa masuk ke sana agar kami juga bisa masuk. Kalau dua-tiga kilo dibuka itu sudah cukup mudah untuk kami," katanya. [dhn]