JABAR.WAHANANEWS.CO, SUMEDANG - Petani cabai Desa Sukawangi, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat mengatakan jika tingginya harga cabai diakibatkan karena terjadinya gagal panen.
Diketahui, sekitar 250 m2 ladang milik salah seorang petani, 25 persennya mengalami kegagalan panen. Hal tersebut dipengaruhi oleh cuaca buruk yang terjadi saat ini, sehingga menyebabkan meroketnya harga cabai.
Baca Juga:
Pemanfaatan Lahan-Tidur K3D - Kodim Kota Depok Panen Cabai 13 Ton: Kontrol Inflasi Pasar Komoditas
Salah seorang petani cabai, Anen mengaku jika tahun 2024 hingga saat ini dirinya mengalami banyak kerugian. Gagal panen menyebabkan hasil panennya turun drastis.
"Saat ini hasil cabai menurun, dan ini masih di bilang beruntung karena saya menanam cabai di ladang bukan di areal pesawahan. Kalau di pesawahan, kemungkinan akan lebih parah lagi. Saat ini saja kita mengalamu kerugian 25 persen dari hasil biasanya," ujar Anen, Selasa (14/1/2025).
Tak hanya itu, lanjut Anen, akibat dari kondisi tersebut, sejumlah petani juga terpaksa menjual dengan harga Rp70 ribu sampai Rp80 ribu perkilonya. Sementara harga di pasaran saat ini mencapai harga Rp140 ribu perkilonya.
Baca Juga:
Panen Raya Cabai Kodim - K3D, Wali Kota Depok Terpilih Supian Suri Bahas BUMD Pangan
“Banyak cabai membusuk dan pohon mati akibat cuaca yang saat ini terjadi, sehingga petani juga merugi dengan kondisi yang terjadi saat ini,” tuturnya.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.