WahanaNews.co | Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi, kembali
menyoroti kerumunan di Kesawan City Walk yang digagas Wali
Kota Medan, Bobby Nasution.
Di tengah pandemi Covid-19, kegiatan yang digadang-gadang menjadi The Kitchen Of Asia tersebut tetap
dipadati ribuan orang setiap malam.
Baca Juga:
Zulkifli Hasan Dukung Bobby Nasution Jadi Gubernur Sumut
Edy mengatakan akan mengkaji kembali
kegiatan yang berlangsung di Kesawan City Walk.
Edy mengancam akan membubarkan
kegiatan Kesawan City Walk jika tidak mengindahkan peraturan.
"Saya sudah sampaikan dengan Wali Kota. Dia sudah diatur, sedang dikaji
dan kalau dia tidak bisa diatur memang ini sudah ketentuan, melewati waktu ya
kita bubarkan, kita hentikan,"
kata Edy, Senin (3/5/2021).
Baca Juga:
DPRA Surati Kemendagri Terkait 4 Pulau Aceh Singkil yang Dicaplok Sumut
Edy berjanji akan mengecek jam
operasional Kesawan City Walk yang diduga melewati aturan Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.
"Nanti akan dicek langsung. Saya
tetap ingatkan agar rakyat tetap menjalankan protokol kesehatan. Itu dilakukan
untuk memperkecil potensi penularan," tegasnya.
Lautan manusia terus terjadi di
kawasan Kesawan City Walk.
Misalnya, pada
Sabtu (1/5/2021) malam, ribuan pengunjung sampai berdesakan di dalam kawasan
pusat kuliner itu.
Pengunjung didominasi oleh muda mudi.
Rudi, salah
satu pengunjung, mengaku baru kali ini mendatangi
Kesawan City Walk.
Namun, ia tak
menyangka pengunjung yang datang membeludak dan bahkan berdesak-desakan.
Beberapa jalan di kawasan itu juga
dijadikan lapak parkir.
"Cuma mau jalan-jalan saja di
sini. Ternyata padat sekali. Masuk aja sampai berdesak-desakan. Khawatir juga
kena Covid-19," kata Rudi, bersama sejumlah teman-temannya.
Di lokasi, sejumlah petugas Satuan
Tugas Covid-19 terus mengingatkan pengunjung, namun kerumunan tetap tidak
terelakkan.
Membeludaknya pengunjung juga membuat
arus lalu lintas di kawasan itu menjadi macet.
Selain di dalam areal, kerumunan juga
terjadi di sejumlah pintu masuk.
Pengunjung dilarang masuk dengan dalih
di dalam areal masih padat.
Namun pelan-pelan pengunjung
diperbolehkan masuk.
Untuk pengecekan suhu tubuh dilakukan
secara acak.
Tidak semua orang di tes suhu
tubuhnya.
Di lokasi, sejumlah petugas Satgas
Covid-19 dan Satpol PP hilir mudik dengan pengeras suara.
Mereka mengingatkan pengunjung supaya
tidak berkerumun.
Ada juga yang langsung meminta supaya
kerumunan diberi jarak.
Namun setelah petugas pergi, kerumunan
terjadi lagi.
"Kami berkolaborasi dengan OPD
yang lain. Kita mengupayakan protokol kesehatan tetap berlangsung di area ini.
Saat ini pintu sudah kita tutup semua. Dan pengunjung kita batasi. Itu salah
satu upaya yang sungguh-sungguh," kata Kepala Satpol PP Medan, M Sofyan.
Kesawan City Walk juga diduga
melanggar jam operasional PPKM Mikro, yakni pukul 22.00 WIB.
Pantauan di lokasi, hingga lebih dari pukul 22.30 WIB, pedagang masih
menjajakan dagangannya.
"Kami menurunkan 60 personel di
sana. Ditambah dari kepala lingkungan, pihak kelurahan hingga kecamatan. Kita
berusaha tidak terjadi kerumunan," ujar Sofyan.
Sejumlah kamera pemantau yang biasa
aktif untuk memantau arus lalu lintas di kawasan Kesawan City Walk tiba-tiba tidak bisa diakses publik.
Pantauan dari laman milik Area Control Traffic System (ATCS), medan.marktel.com, setidaknya ada
tiga titik kamera pemantau yang tidak aktif.
Mulai dari persimpangan Kesawan, depan
Rumah Tjong A Fie, dan persimpangan Gedung Lonsum - Lapangan
Merdeka.
Kamera pemantau itu mati sejak
kerumunan di Kesawan City Walk ramai diberitakan.
Diduga kamera pemantau sengaja
dimatikan agar tidak bisa diakses publik.
Kepala Dinas Perhubungan Medan, Iswar Lubis, yang dikonfirmasi terkait hal ini
belum memberikan jawaban.
Diketahui, Wali Kota Medan, Bobby Afif
Nasution, akan menutup sementara kegiatan di Kesawan City Walk Medan mulai
6-20 Mei 2021.
Namun penutupan sementara dilakukan
bukan karena kegiatan pusat kuliner tersebut kerap melanggar protokol kesehatan
covid-19, akan tetapi lantaran menyambut Idul Fitri.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan
Perkim, dan Penataan Ruang Kota Medan, Benny Iskandar, membantah
kegiatan di Kesawan City Walk menimbulkan kerumunan.
Menurutnya, di sana
tidak ada kerumunan, namun keramaian karena banyak pengunjung.
Dia pun membantah kegiatan tersebut
berpotensi menularkan virus Corona.
"Kita jam 22.00 WIB sudah tutup.
Jadi tidak ada kerumunan, tapi itu ramai karena banyak pengunjung. Tapi orang
berjalan tidak ada yang menggerombol dan berdesak desakan," sebutnya.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas)
Penanganan Covid-19 Kota Medan, Mardohar Tambunan, juga
sempat membantah terjadi kerumunan di sana.
Menurutnya, di
kawasan Kesawan City Walk tidak terjadi kerumunan, melainkan banyak manusia di
sana.
"Bukan kerumunan di situ, tapi banyak manusia di situ, kendatipun kita berbagai pihak
langsung turun ke situ. Jadi siapa yang duluan mendapat informasi dari CCTV
bahwa terjadi kerumunan, siapapun dari kita langsung turun memecahnya,"
kata dia. [dhn]