WahanaNews.co | Erupsi Gunung Dempo di Sumatera Selatan pada Selasa dini hari, 31 Mei 2022, menebar abu hingga radius lima kilometer.
Abu vulkanik menjangkau wilayah Kecamatan Pagaralam Utara dan Kecamatan Dempo Utara.
Baca Juga:
Wajib Tahu, Ini Tanda Gunung Api Akan Meletus dan Sederet Penyebabnya
“Endapan abu menempel di permukaan tanah dan perkebunan di Pagaralam dengan ketebalan sekitar 0,5 sampai satu milimeter,” bunyi keterangan Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Rabu, 1 Juni 2022.
Data Badan Geologi menyebutkan erupsi tepatnya terjadi pada pukul 01.54 WIB, dan terekam di seimograf dengan amplitudo 35 mm dan lama gempa 239 detik. Warga diperingatkan atas bahaya abu vulkanik dari erupsi tersebut yang bisa mengakibatkan gangguan pernapasan.
“Masyarakat yang berada di sekitar Gunung Dempo agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit,” kata Badan Geologi yang tidak mengubah status Waspada (Level II) dari aktivitas gunung api tersebut.
Baca Juga:
Adan Sempat Kabari Ibu Sebelum Tewas di Gunung Marapi
Pengamatan sepanjang Mei 2022, Badan Geologi mencatat sejumlah aktivitas kegempaan dari Gunung Dempo. Di antaranya adalah 28 kali gempa embus, satu kali gempa low frequency, masing-masing satu kali gempa vulkanik dalam dan gempa tektonik lokal, dan 30 gempa tektonik jauh. Selain itu terekam pula empat kali gempa terasa dengan skala I-II MMI.
“Dengan tingkat aktivitas Gunung Dempo saat ini, potensi bahayanya adalah erupsi freatik menghasilkan abu dan hujan lumpur, serta embusan gas vulkanik konsentrasi tinggi yang sebarannya terbatas di sekitar kawah/puncak.”
Dijelaskan bahwa erupsi freatik bisa berlangsung tiba-tiba tanpa didahului gejala yang jelas. Erupsi menghasilkan material lumpur belerang, piroklastik dan air dari danau kawah dapat membahayakan jiwa. Namun material letusannya hanya tersebar di sekitar pusat letusan atau kawah.
“Radius terdampak material jatuhan bisa mencapai satu kilometer dari kawah, serta aliran lumpur ke arah 2 kilometer sektor utara searah bukaan kawah. Sedangkan Hujan abu bisa terjadi ke segala arah tergantung arah dan kecepatan angin,” tutur dalam keterangan Badan Geologi.
Badan Geologi telah menetapkan status aktivitas Gunung Dempo pada Level II atau Waspada sejak 7 Januari 2022 lalu. Wilayahnya termasuk Kota Pagaralam, Kabupaten Lahat, dan Kabupaten Empat Lawang seluruhnya di Sumatera Selatan.
Badan Geologi mencatat Gunung Dempo hingga saat ini telah mengalami 121 kali kejadian erupsi sejak 1818. Selang waktu erupsi Gunung Dempo bervariasi, yang terpendek setahun dan terpanjang 26 tahun. Erupsi terakhir tercatat terjadi pada 1 Januari 2009.
Adapun pada 2021 terekam peningkatan aktivitas kegempaan Gunung Dempo berupa munculnya getaran tremor menerus periode April-September. [rin]