WahanaNews.co |
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali erupsi pada Minggu
(6/6/2021), berdasarkan pantauan Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi
(PVMBG).
Koordinator Kelompok Mitigasi Gunung Api PVMBG,
Kristianto, mengatakan, mulanya sempat keluar awan panas guguran di Gunung
Sinabung pada Minggu (6/6/2021) malam, sekitar pukul 23.35 WIB.
Baca Juga:
Keunikan Kota Berastagi, Ini Fakta-faktanya
"Tercatat di seismograf dengan amplitudo
maksimum 120 mm dan durasi 421 detik, jarak dan arah guguran tidak teramati
tertutup kabut," kata Kristianto, saat dihubungi wartawan, Senin (7/6/2021).
Setelah muncul awan panas guguran itu, Gunung
Sinabung erupsi pada pukul 23.50 WIB.
"Tercatat di seismograf dengan amplitudo
36 mm dan durasi 85 detik, tinggi kolom abu tidak teramati, tertutup kabut.
Arah angin ke timur," ujarnya.
Baca Juga:
Aktivitas Gunung Sinabung Turun dari Level III Siaga Ke Level II Waspada
Gunung Sinabung memang sudah berstatus level
III atau Siaga sejak 20 Mei 2019.
Gunung Sinabung pun kerap mengalami erupsi
sejak tahun 2013.
Berdasarkan laman resmi PVMBG, letusan
terakhir terjadi pada tanggal 9 Juni 2019, dan menghasilkan tinggi kolom erupsi
7.000 meter di atas puncak.
Warna kolom abu teramati hitam.
Selanjutnya, melalui rekaman seismograf pada
25 Juli 2020 juga sempat tercatat satu kali gempa hembusan dan tiga kali gempa
tektonik lokal.
PVMBG merekomendasikan agar warga maupun
pengunjung/wisatawan sekitar Gunung Sinabung tidak melakukan aktivitas di
desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius 3 kilometer dari
puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 kilometer untuk sektor
selatan-timur, dan 4 kilometer untuk sektor timur-utara.
Kemudian, jika terjadi hujan abu, masyarakat
diimbau memakai masker saat keluar rumah untuk mengurangi dampak buruk dari abu
vulkanik.
Masyarakat juga diminta mengamankan sarana air
bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak
roboh.
"Masyarakat yang berada dan bermukim di
dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap
bahaya lahar," ujarnya. [dhn]