WahanaNews.co | Sejumlah wilayah di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dilanda hujan es pada Senin (21/2/2022) siang.
Menanggapi fenomena tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sawahan-Nganjuk lantas memberikan penjelasannya,
Baca Juga:
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan
"Hujan es atau hail disebabkan adanya awan Cumulonimbus (Cb) yang terbentuk akibat pemanasan terik pada siang hari," terang Kepala Stasiun Geofisika Kelas III BMKG Sawahan-Nganjuk Sumber Harto.
"Awan Cb, pada tahap matang, mengalami pendinginan ekstrem. Sehingga berpotensi turun masih dalam bentuk partikel es," sambungnya.
Kendati demikian, lanjut Sumber, tidak semua awan Cb dapat menimbulkan hujan es. Apalagi, hujan es dalam jangkaun wilayah yang begitu luas.
Baca Juga:
BMKG: Siklon Tropis dan Area Konvergensi Picu Cuaca Ekstrem hingga 1 Mei
Menurut Sumber, fenomena hujan es itu termasuk kondisi cuaca lokal yang terjadi dalam kisaran area 5-10 kilometer dan biasanya berlangsung singkat.
"Serta (hujan es) memiliki kemungkinan kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama," terang Sumber, mengingatkan soal potensi hujan es kembali terjadi di suatu lokasi.
Tak lupa, Sumber juga menyampaikan bahwa fenomena hujan es atau cuaca ekstrem yang lain sebenarnya lumrah terjadi saat pergantian musim.