WahanaNews.co | Cerita pilu dialami seorang ibu di Kabupaten Lebak, Banten. Ibu tersebut terpaksa memayungi jenazah suaminya saat diantar menggunakan mobil pikap karena tidak punya biaya untuk menyewa ambulans.
Kisah tersebut terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial. Peristiwa itu diketahui terjadi di Jalan Bayah, Lebak, pada Sabtu (17/9) lalu. Dalam rekaman video terlihat seorang perempuan murung tengah memayungi jenazah agar tidak terkena sinar matahari langsung.
Baca Juga:
Jelang Pilkada Andi Damanik Gelar Tablik Akbar Di Mesjid Haggul Mu'minin Perdagangan II
"Kemarin kita lihat ada warga yang lagi pegang payung di mobil losbak (pikap), awalnya kita nggak curiga. Karena sudah biasa lihat itu, tapi ketika kita dekati, kita lihat ibu itu lagi menangis sambil memayungi orang yang ternyata merupakan almarhum suaminya," kata Ketua Relawan Respect Peduli Lebak Delima Humairo kepada wartawan seperti dilansir dari detikNews, Kamis (22/9/2022).
Suami istri tersebut diketahui berasal dari Kampung Rabig, Desa Kujangjaya, Kecamatan Cibeber, Lebak. Delima mengatakan jenazah di atas mobil pikap itu bernama Ayi Hidayat.
Delima menuturkan, kondisi Ayi awalnya tengah kritis karena penyakit diabetes akut. Istrinya kemudian hendak membawa Ayi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Malimping menggunakan mobil pikap. Namun di tengah perjalanan, Ayi meninggal dunia.
Baca Juga:
Polres Simalungun Berhasil Meringkus Pelaku Judi Online di Raya Kahean, Simalungun, Berkat Informasi Masyarakat
"Dari Cibeber mau ke RSUD Malingping bawa yang sakit itu, tapi keburu meninggal di jalan. Jadi balik lagi, bawa jenazah itu," tuturnya.
Tim relawan kemudian mendekati mobil pikap yang membawa jenazah Ayi dan menawarkan bantuan agar jenazah dipindahkan ke dalam mobil ambulans relawan. Delima mengungkapkan, isteri almarhum awalnya sempat menolak karena tidak punya uang untuk sewa.
"Iya, itu saya pepet ditawarin ke ambulans, nggak mau tadinya takut bayar. Setelah dijelasin nggak perlu bayar baru mau," ujarnya.
Delima juga menyebut tim relawan siap membantu warga kurang mampu untuk mengantar jemput menuju rumah sakit atau pusat layanan kesehatan setempat. Dia berharap agar masyarakat tidak segan menghubungi dirinya.
"Boleh kontak saya langsung, ketentuannya ada, kondisi yang harus segera ada kendaraan setelah ada upaya dasar dulu di sana. Upaya dasar itu dengan mencari di area tersebut dan belum juga dapat. Jadi dahulukan meminta bantuan pihak desa misalnya," pungkasnya.[gab]