WahanaNews.co | Para pelajar di Desa Rancapinang Kecamatan Cimanggu, Pandeglang, harus sebrangi sungai untuk menuju sekolah.
Hal itu dilakukan siswa karena jembatan Cegog sampai saat ini belum juga diperbaiki.
Baca Juga:
Tingkatkan Ekonomi dan Konektivitas di Nias Barat, Gubsu Bobby Kucurkan Anggaran Rp389 Miliar
Pelajar yang berada di kampung Cegog tersebut tetap semangat pergi ke sekolah meski harus menyeberangi aliran sungai Surian.
Aktivitas itu harus dilakukan mereka lantaran sekolahnya berada di kampung sebelah.
"Sekolah adanya di kampung sebelah. Tempatnya di Kampung Aerjeruk Tonggoh," kata Kepala Desa Rancapinang Epan Kusmana dilansir dari detikcom, Rabu (20/7/22).
Baca Juga:
Gubsu Bobby Alokasikan Rp40 Miliar untuk Bangun Jembatan Sungai Oyo
Epan mengatakan aliran sungai masih bisa dilewati oleh para pelajar jika kondisi air sedang surut. Menurutnya jika aliran sungai besar maka siswa tidak bisa berangkat ke sekolah.
"Kalau posisi nggak banjir, sungai bisa dilewati. Tapi, kalau kondisinya hujan mah udah pokonya anak-anak sekolah mah nggak bisa sekolah," katanya.
Menurutnya jembatan Cegog yang belum diperbaiki sangat mengganggu aktivitas warga. Menurutnya ada beberapa kampung yang rawan tersolir.