Uniknya lagi Mata Air Cipulus ini keluar dari bawah akar pohon karet Gajah yang besar dan rindang. Mata air Cipulus sendiri menjadi sumber air bagi lahan pesawahan di sekitarnya yang luasnya mencapai 25 hektar. Debit airnya sekitar 8,3 liter/detik.
Wilayah mata air Cipulus ini merupakan objek wisata yang digunakan sebagai tempat pemandian atau kolam renang alami yang mempunyai sumber mata air sendiri.
Baca Juga:
Dear Travelers! Coba Wahana Baru di Dusun Bambu Cisarua, Yuk
Sejak tahun 1977 mata air Cipulus sudah mulai dikenal sebagai objek wisata bagi penduduk setempat. Tempat wisata mata air Cipulus ini terletak di dataran tinggi dan dikelilingi oleh panorama alam pegunungan. Lokasinya memiliki lingkungan yang sangat cocok bagi yang mencari kedamaian dan relaksasi dari kebisingan hidup sehari-hari.
9. Arung Jeram Pangcalikan
Wisata Arung Jeram Pangcalikan berlokasi di wilayah Desa Citepok Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang.
Baca Juga:
Dear Travelers! Ini 5 Rekomendasi Destinasi Seru di Desa Wisata Pujon Kidul, Malang
Wisata arung jeram ini menggunakan aliran sungai Cipeles yang menjadi pembatas antara Desa Citepok di Kecamatan Paseh dan Desa Sukatali di Kecamatan Situraja. Salah satu keunggulan wisata arung jeram ini adalah kondisi sungainya yang diapit tebing batu di kedua sisinya.
Dinamakan Pangcalikan dikarenakan lokasi ini dulunya merupakan tempat duduk-duduk untuk beristirahat bagi para raja Sumedang beserta keluarganya. Di tempat ini terdapat batu yang landai yang biasa digunakan oleh raja Sumedang yang salah satunya yaitu Pangeran Aria Kusumadinata untuk duduk dan memancing berjam-jam. Dan biasa juga digunakan oleh raja Sumedang untuk merenung. Dari kata duduk dalam Bahasa Sunda yaitu Calik, lahirlah nama Pangcalikan yang berarti tempat untuk duduk.
Sebagian aliran Sungai Cipeles yang melewati wilayah Desa Citepok ini memiliki kontur yang menarik. Ada bagian dari aliran Sungai Cipeles ini diapit oleh tebing batu di kedua sisinya. Sementara di bagian atas tebing batu tersebut ditumbuhi dengan pepohonan yang rimbun dan menutupi tebing serta permukaan sungai. Dan jika di musim kemarau, air yang mengaliri sungai Cipeles ini akan terlihat jernihnya. Tidak mengherankan jika ada yang menyamakannya dengan Green Canyon.