“Jangan panik, jangan tergesa-gesa mengamini ucapan sang penelpon. Jika mengatasnamakan keluarga atau kerabat dekat, maka harus melakukan konfirmasi kepada pihak yang namanya digunakan,” pintanya.
“Meskipun mengatasnamakan pejabat daerah, sekali lagi masyarakat tidak boleh panik dan jangan lengah. Segeralah lakukan kroscek atau jika dirasa berlebihan segera melapor ke pihak berwajib,” serunya.
Baca Juga:
Daftar Partai Politik Pendukung Khofifah di Pilgub Jawa Timur 2024
Seiring meningkatnya kasus-kasus penipuan yang terjadi di masyarakat, mantan Menteri Sosial RI ini menegaskan kepada masyarakat pentingnya pemahaman literasi digital sejak dini. Mengingat akrabnya teknologi sejak dini mengakibatkan besarnya potensi penipuan.
“Sejak dini harus dikenalkan dengan literasi digital dan hati-hati dalam menyebarkan informasi atau data diri yang sangat privasi,” tegasnya.
“Dengan lebih cakap digital, kita semakin paham penggunaan skill digital karena sejatinya pengguna teknologi sebenarnya dituntut lebih pintar dari teknologinya yaitu dengan literasi digital,” imbuhnya
Baca Juga:
Serukan Sekali Putara, Khofifah: Alam Negeri Ini Berpihak ke Prabowo-Gibran
Sebagai informasi, baru-baru ini, juga ditemukan sebuah modus pesan penipuan yang menggunakan foto profil Gubernur Khofifah pada pesan WhatsApp yang ditujukan kepada sebuah panti asuhan. Penipuan ini berkedok untuk memberikan donasi kepada taman pendidikan Alquran (TPQ) dan panti asuhan.
“Baru-baru ini ada yang menggunakan profil foto saya, namun penulisan namanya salah. Jadi kembali saya ingatkan kepada masyarakat untuk waspada, jangan takut melapor kepada pihak yang berwajib,” katanya.
Menanggapi kejadian tersebut, Khofifah secara tegas menyatakan bahwa pesan tersebut bukan berasal dari dirinya. Tak lupa Khofifah juga mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dan melapor jika sudah pada kondisi yang meresahkan.