WahanaNews.co | Israel
menggempur Gaza melalui serangan udara pada Minggu (24/7), usai diserang dengan
balon peledak, yang diterbangkan dari daerah kantong Palestina.
Baca Juga:
Kerap Diserang Israel, PBB Sebut Argentina Jadi Negara Pertama Tarik Pasukan dari UNIFIL
Balon yang diisi dengan gas yang rentan meledak dan terbakar
itu menyebabkan kebakaran di Israel tanpa ada laporan cedera di kedua belah
pihak.
Menurut sumber keamanan Palestina kepada AFP, serangan
Israel menargetkan area terbuka di Gaza utara dan tempat pelatihan militan
milik penguasa Hamas di selatan Khan Yunis.
Pada Selasa lalu, lebih dari 68 kebakaran terjadi akibat
balon-balon yang diisi dengan bahan yang rentan meledak dan terbakar di
sepanjang jalur Gaza. Balon-balon ini telah mengakibatkan kebakaran lahan
seluas 200 hektar, seperti melansir Jerusalem Post.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Serangan balon peledak ini dilakukan setelah Israel memotong
setengah zona penangkapan ikan Palestina di wilayah pantai yang diblokade.
Sebuah respons yang dilakukan sebagai tanggapan akibat serangan proyektil oleh
kelompok-kelompok bersenjata di Gaza.
Tentara Israel tidak segera berkomentar mengenai serangan
itu.
Tetapi bagian militer Israel yang bertanggung jawab untuk
urusan sipil Palestina (COGAT) mengatakan zona penangkapan ikan mereka telah
dikurangi dari 12 mil laut menjadi hanya enam mil.
"Keputusan (serangan udara) dibuat menyusul (tindakan
Palestina) yang terus menerus mengirimkan balon peledak dari Jalur Gaza ke
Israel, yang merupakan pelanggaran kedaulatan Israel," katanya dalam
sebuah pernyataan.
Hamas "bertanggung jawab atas semua kegiatan di Jalur
Gaza dan semua tindakan yang berasal dari Jalur Gaza yang ditujukan kepada
negara Israel", kata COGAT.
"Oleh karena itu akan menanggung konsekuensi atas
kekerasan yang dilakukan terhadap warga negara Israel."
Pada Minggu pagi, petugas pemadam kebakaran Israel
mengatakan mereka telah memadamkan api di tiga titik di wilayah Eshkol dekat
perbatasan dan menyalahkan "balon pembakar" sebagai penyebabnya.
Balon pembakar ini adalah alat sederhana yang dimaksudkan
untuk membakar lahan pertanian di sekitar kantong Palestina yang diblokade
Israel.
Pada 12 Juli, Israel mengumumkan akan memperluas kembali
zona penangkapan ikan di Gaza dan mengizinkan impor tambahan ke wilayah
Palestina. Tapi, Israel memperingatkan keringanan itu dapat dibatalkan akibat
kerusuhan baru-baru ini.
Konflik 11 hari di bulan Mei membuat Israel meluncurkan
ratusan serangan udara di Gaza, dan Hamas menembakkan ribuan roket ke Israel.
Sebelum konflik Mei, zona penangkapan ikan Gaza adalah 15
mil laut, tetapi Israel menguranginya selama perang.
Kerusuhan sporadis muncul di sana-sini sejak gencatan
senjata mengakhiri konflik. Hamas kerap menerbangkan balon pembakar dari Gaza
dan serangan udara pembalasan Israel menargetkan fasilitas milik Hamas. Tidak
ada korban yang dilaporkan. [dhn]