WahanaNews.co | Pasien
COVID-19 terus bertambah di Provinsi Jawa Barat, hingga mengakibatkan rumah
sakit rujukan COVID-19 nyaris penuh. Seiring dengan itu, permintaan oksigen
untuk rumah sakit pun meningkat.
Baca Juga:
Basuki: Penundaan Kenaikan Tarif Tol Akibat Pandemi, Tak Selalu Salah Pemerintah
Asisten Daerah (Asda) Bidang Perekonomian dan Pembangunan
Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar, Taufiq Budi Santoso mengatakan,
Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar telah menyusun strategi, agar stok
oksigen di Jabar tetap memadai.
Menurut Taufiq, saat ini, pihaknya sedang mendorong produsen
oksigen untuk meningkatkan produksi hingga tiga kali lipat dari kondisi
eksisting untuk memenuhi kebutuhan oksigen di setiap rumah sakit rujukan
COVID-19.
"Distribusi juga akan ditingkatkan, salah satunya
dengan meningkatkan armada pengangkut dan sumber daya manusia, baik supir dan
tenaga untuk angkut tabung. Saat ini, Dinas Kesehatan akan mengidentifikasi
rumah sakit-rumah sakit yang membutuhkan oksigen," tutur Taufik dalam
keterangan resminya, Jumat (3/7/2021) malam.
Baca Juga:
Sri Mulyani Sampaikan Perkembangan Perekonomian Indonesia 10 Tahun Terakhir
Selain itu, kata Taufiq, Divisi Manufaktur Satuan Tugas
(Satgas) Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jabar akan melakukan
pengadaan tabung oksigen baru untuk rumah sakit-rumah sakit rujukan COVID-19 di
Jabar.
"Kami akan mulai menjajaki kerja sama dengan produsen
atau pabrik oksigen lain di luar Jabar, seperti PT Krakatau National Resources
untuk menyuplai oksigen ke Jabar. Ini sedang ditindaklanjuti oleh Biro
Pengadaan Barang/Jasa," katanya.
"Sedangkan kebutuhan oksigen untuk masyarakat selain
rumah sakit, akan di-follow-up oleh Satgas Penanganan COVID-19 Jabar,"
imbuhnya.
Taufiq menekankan, dalam penanganan pandemi COVID-19,
solidaritas dan kolaborasi untuk kemanusiaan harus menjadi yang utama. Batas
administrasi wilayah tidak boleh menjadi penghalang kolaborasi, termasuk soal
suplai oksigen.
"Saat oksigen di Jabar aman, produsen oksigen di Jabar
turut menyuplai oksigen ke daerah lain. Daerah mana yang kelebihan stok, bisa
membantu daerah yang kekurangan stok oksigen," ucapnya.
Adapun daerah yang mengalami kekurangan ketersediaan
oksigen, antara lain Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten
Bogor, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Garut, Kota Bandung, Kota Bogor, dan Kota
Tasikmalaya.
Sebelumnya, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil pun mengimbau
masyarakat Jabar yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) untuk tidak
berlomba-lomba menstok tabung oksigen.
"Kita dahulukan kepada rumah sakit yang menurut kajian
dokter perlu menggunakan tabung oksigen. Kalau yang isoman berasumsi sendiri
untuk cadangan dan lain-lain nanti menimbulkan kewalahan suplai untuk rumah
sakit yang lebih darurat," katanya. [dhn]