WahanaNews.co | Urip Saputra (40) bersama istrinya akhirnya menyerahkan diri ke Polres Bogor usai menghilang selama beberapa bari.
Urip menghilang setelah pulang dari RSUD Kota Bogor.
Baca Juga:
Jaga Pilkada Serentak, PLN UID Jabar Siagakan Lebih dari Empat Ribu Personil
Urip yang sempat membuat heboh masyarakat lantaran meninggal dunia namun hidup kembali sudah menyerahkan diri ke Polres Bogor.
Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohanes Redhoi Sigiro saat dimintai konfirmasi, Urip menyerahkan ke Polres Bogor pada Jumat (18/11/2022) malam.
"Iya benar. Urip sudah menyerahkan diri ke Polres tadi malam," kata Yohanes saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Sabtu (19/11/2022).
Baca Juga:
Mafia Tanah Kuasai Lahan dan Jalan Desa, Warga Gunung Sindur Tuntut Keadilan
Yohanes menjelaskan, Urip menyerahkan diri ke Polres Bogor bersama istrinya.
"Semalam dia (Urip) menyerahkan dirinya dengan istrinya langsung ke Polres Bogor," tambahnya.
Meski begitu, saat ini, Polres Bogor sedang mendalami dan memeriksa Urip secara intensif.
"Saat ini kita sedang melakukan pemeriksaan intensif Urip dan istrinya. Mohon waktu. Nanti kalau ada perkembangan segera kita rilis," tandasnya.
Penyebar Video
Tak hanya Urip Saputra yang diburu polisi, penyebar video yang cukup menghebohkan juga sedang dalam penyelidikan polisi.
Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengatakan, hal itu dilakukan untuk meluruskan isu yang tengah berkembang di tengah masyarakat agar tidak menerima informasi yang tidak benar, sehingga berasumsi yang tidak tidak ke pemikiran lain irasional.
Meski begitu, dirinya pun tak menampik jika terdapat indikasi dari video tersebut bertujuan untuk menyebarkan berita yang tidak benar maka bisa dikenakan hukuman.
"Sedang di dalami siapa, kalau memang itu dengan mentreanya menimbulkan sesuatu yan merugikan khlayak atau merugikan seseorang atau subjek hukum lain bisa saja itu berpotensi menjadi sebuah perbuatan pidana," ujarnya kepada wartawan, Kamis (17/11/2022).
Disamping itu, Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohannes Redhoi Sigiro mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah meminta keterangan kurang lebih dari 10 saksi yang berkaitan dengan kejadian tersebut.
"Untuk kejadian tersebut, kami sampai saat ini masih mengadakan penyelidikan, sudah beberapa saksi yang kami periksa, antara lain supir ambulans sejumlah dua orang, kemudian dari pihak hotel di mana tempat dia berangkat dari Jakarta Selatan dua orang, kemudian dari saksi warga setempat yang pada saat itu ikut menyambut dan menurunkan peti serta menyaksikan membuka peti," katanya, Jumat (18/11/2022).
Polisi akan Periksa Kejiwaan Urip
Polres Bogor akan melakukan tes kejiwaan terhadap Urip Saputra.
"Sudah pasti itu, kesehatan fisiknya sudah dijalani sama dokter dan rumah sakit, nanti kejiwaannya kami lakukan pemeriksaan," ujar Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin.
Namun hingga saat ini Polres Bogor belum melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan.
Sebab, kata dia, pihak keluarga masih enggan memberikan keterangan dan sedang fokus untuk pemulihan kesehatan dari yang bersangkutan.
"Saat kami mencoba mencari beberapa informasi ke RSUD pihak keluarga menolak karen mengedepankan perawatannya, kami juga mengedepankan penyembuhan US terlebih dulu," katanya.
Pemeriksaan tersebut dilakukan guna meluruskan isu mati suri yang tengah beredar di masyarakat, Polres Bogor ingin masyarakat menerima informasi yang tidak benar, sehingga berasumsi yang tidak tidak ke pemikiran lain irasional.
Sebelumnya, media sosial dibuat heboh dengan adanya video yang memperlihatkan jenazah yang sudah berada di peti mati namun kembali menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
Sontak isu mati suri pun mencuat, setelah dilakukan penelusuran dan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, aparat kepolisian menemukan sejumlah kejanggalan.
Diantaranya yakni tidak adanya surat kematian, tiba-tiba Urip Saputra berada di dalam peti yang dipesannya sendiri, hingga istrinya yang berkeluh kesah kepada sopir ambulans bahwa keluarganya tetlilit hutang.
Terlilit Utang
Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin pada Rabu (16/11/2022) kemarin membeberkan fakta di balik rekayasa mayat hidup lagi di Bogor.
Iman menjelaskan, pihaknya mulai menemukan kejanggalan dalam kejadian ini. Mulai dari keluarga yang tidak bisa menunjukkan surat keterangan kematian dari rumah sakit hingga tidak ada acara di Semarang yang diikuti Urip.
Polisi kemudian meminta keterangan sejumlah saksi termasuk petugas ambulans.
Mulai dari sinilah, Polres Bogor menemukan benang merah alasan Urip merekayasa kematiannya.
Istri Urip sempat bercerita kepada sopir ambulans keluarganya tengah terlilit banyak utang.
"Istrinya berkeluh-kesah sedang dihadapkan oleh utang yang melilit keluarganya dan banyak yang menagih," kata Iman, dikutip dari Kompas.com.
Iman melanjutkan, pihaknya masih mendalami kasus ini. Polisi hingga kini belum menemukan indikasi pelanggaran pidana.
"Nanti setelah fakta hukumnya lengkap, bagaimana kontruksi hukumnya, nanti kami akan infokan lebih lanjut," tegas Iman. [rna]