Pilar menjelaskan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan sosialisasi dengan tiap kepala sekolah, komite, hingga dewan pendidikan untuk membahas satuan tugas (satgas) anti bullying di sekolah.
"Terkait bagaimana sekolah tidak ada lagi terjadinya perlakuan bullying terhadap siswa siswi di sekolah, kami sedang jalani," jelas Pilar.
Baca Juga:
Inovasi Hijau di Tangsel: Koperasi Pemulung Berdaya Olah Sampah Jadi Peluang Emas
Hisyam, siswa diduga korban bullying, meninggal dunia di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, setelah sepekan mendapat perawatan. Kabar meninggalnya Hisyam diterima keluarga pada pukul 6 pagi dari paman korban yang berada di rumah sakit.
Kakak korban, Rizky menuturkan bahwa adiknya diduga sudah menjadi korban perundungan teman sejak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Puncak dugaan aksi bullying terjadi pada Senin (20/10). Saat itu korban dikabarkan dipukul oleh teman sekelasnya menggunakan bangku.
Baca Juga:
Kabar Duka: Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Meninggal Dunia di Usia 72 Tahun
"Sejak masa MPLS, yang paling parah kemarin 20 Oktober yang dipukul kepalanya pakai kursi," kata Rizki ketika dikonfirmasi, Senin (10/11).
Setelah kejadian itu, pada Selasa (21/10) korban mulai mengeluhkan rasa sakit yang ditimbulkan akibat kejadian tersebut.
"Sehari setelah pembullyan itu dia baru ngadu ke keluarga karena sudah tidak kuat menahan sakit di kepalanya," ungkapnya.