WahanaNews.co | Jebakan tikus beraliran listrik kembali menewaskan
petani di Kabupaten Sragen, Jateng.
Kali ini, warga Desa Karangudi, Kecamatan
Ngrampal, Munadi (51), ditemukan tak bernyawa di ladangnya,
Sabtu (31/7/2021) malam.
Baca Juga:
Jelang Tahun Baru Imlek, Harga Bumbu Dapur di Tapteng Melangit
Korban
diduga tersengat listrik sekitar pukul 21.00 WIB.
Sebelumnya,
pria asal Dukuh Nguter RT 13 itu pamit pergi ke ladang persawahan
usai Magrib.
Namun, sampai berjam-jam tak kunjung pulang.
Baca Juga:
Dua Bendungan di Deli Serdang Belum Berfungsi Maksimal
Kemudian, keluarga mencari ke lokasi.
Betapa
terkejut mereka mendapati korban tewas dalam kondisi terlentang.
Kakinya
berada di pematang sawah, sedangkan kepala dan bahu terjerembab di
areal tanam.
Kaki
korban menghitam bekas hangus terbakar.
"Saat
dicari ke sawah, sudah ditemukan meninggal, kesetrum jebakan tikus. Di sawahnya sendiri,
ditemukan jam 21.00 WIB tadi," papar Nur, salah satu warga.
Jenazah
korban kemudian dievakuasi ke rumah duka.
Tak lama
berselang, tim Polsek Ngrampal terjun ke lokasi melakukan olah
TKP.
Kapolsek
Ngrampal, AKP Hasto Broto, membenarkan insiden petani tewas kesetrum
jebakan tikus di Karangudi tersebut.
"Benar.
Almarhum sudah dievakuasi ke rumah duka. Saat ini kami masih melakukan
pendataan," jelasnya.
Berdasarkan
catatan, belasan petani Sragen tewas tersengat jebakan tikus beraliran listrik
sejak 2020 sampai sekarang.
Kasus
sebelumnya menimpa petani asal Desa Tangkil, Kecamatan Sragen Kota, Sragen,
Sukimin (58), beberapa waktu lalu.
Pria paruh
baya itu ditemukan meregang nyawa dengan posisi telungkup di antara pematang
dan sawahnya.
Kades
Tangkil, Suyono,menyampaikan, sebenarnya pihak Pemdes bersama Polsek dan Koramil
sudah sering menyosialisasikan larangan dan bahaya penggunaan setrum jebakan
tikus.
Sosialisasi
tak hanya lewat grup WhatsApp RT dan RW, namun juga sosialisasi langsung serta
pemasangan papan imbauan di titik strategis.
Namun, kadang petani tak kuasa untuk meninggalkan setrum, dengan alasan serangan tikus sudah terlalu parah.
Menurut
mereka, di situasi serangan tikus parah, hanya setrumlah jebakan yang kini bisa diharapkan untuk memberantas
hama pengerat itu.
"Petani
menyampaikan, kadang kalau dibiarkan ya memang nggak
bisa makan betul. Karena serangan tikus sudah sangat parah," tandasnya. [qnt]