WahanaNews.co | Akibat ketakutan, warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah memilih bersembunyi di dalam rumah dan tak dapat beraktivitas normal.
Warga mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan hingga tak bisa merawat lahan pertanian serta hewan ternak seperti biasa.
Baca Juga:
Skema Investasi Bodong di Purworejo Rugikan Pensiunan Rp 21 Miliar, Oknum Persit Ditangkap
Diketahui, sudah nyaris tiga hari ini, warga tak berani meninggalkan rumah sejak polisi mengepung kampung mereka pada Selasa (8/2) kemarin.
"Semakin membuat kami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Agar kebutuhan keluarga tetap dapat tercukupi, kami mengandalkan sumber makanan seadanya," ujar perwakilan Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa), Insin Sutrisno, melalui keterangan tertulis, Jumat (11/2).
"Kami sangat berharap dapat kembali mengolah lahan, memberi makan hewan ternak, menganyam besek, mender (menyadap) aren," paparnya.
Baca Juga:
Ketua RT hingga Kiai Diperiksa Polisi di Purworejo, Soal Nikahkan Korban dengan Pemerkosa
Warga pun merindukan aktivitas harian yang mereka jalani sebelum penyerbuan berlangsung seperti membuat besek hingga gula aren.
"Termasuk membuat gula aren sebagaimana yang kami lakukan pada hari-hari sebelum penyerbuan di desa kami terjadi," lanjut Insin.
Saat ini, meskipun bantuan logistik sempat masuk ke dalam desa, namun berdasarkan penuturan warga Wadas, bantuan tersebut belum didistribusikan sama sekali.
"Sudah ada yang masuk untuk logistik tapi belum bisa dikelola dengan baik," ujar warga tersebut dalam konferensi pers, Kamis (11/2).
Dia mengatakan kondisi di dalam desa masih belum memungkinkan untuk pembagian bantuan logistik.
"Untuk logistik kawan-kawan belum bisa dikondisikan, karena posisi dan kondisi hari ini semrawut jadi enggak bisa dikoordinasikan," pungkasnya.
Sebelumnya, seorang warga Wadas, mengungkapkan sebanyak lima mobil kembali memasuki desa pada tengah malam, Kamis (10/1). Mobil itu berisi sejumlah Brimob dan anjing pelacak.
Warga semakin merasa ketakutan lantaran personel kepolisan dan anjing yang berkeliaran di Wadas semakin bertambah.
"Malam ini datang lagi lima mobil polisi berisi Brimob dan anjing pelacak. Dan malam ini warga sangat takut dan resah," kata dia kepada CNNIndonesia.com, Jumat (11/2).
Ia juga menyebut sampai saat ini aparat kepolisian masih banyak ditemui di perbatasan-perbatasan desa dan masjid setempat. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan dari kepolisian terkait situasi di Wadas. [bay]