WahanaNews.co | Sejumlah warga dan lembaga bantuan hukum melakukan pengaduan terhadap anggota DPR RI yang mengunjungi Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond Junaidi Mahesa menyebut adanya tindakan represif kepada warga yang menolak rencana pertambangan andesit.
Baca Juga:
PGRI Purworejo Tolak Guru Jadi Tester Program Makan Bergizi Gratis
"Represif iya, pengakuan korban, pengakuan kawan-kawan LBH lembaga bantuan hukum," kata Desmond, Jumat (11/2).
Desmond berkata DPR menunggu hasil penyelidikan Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi untuk mengetahui dugaan keterlibatan aparat dalam tindakan represif terhadap warga Desa Wadas.
Dia berkata, hasil penyelidikan Luthfi dibutuhkan karena terduga pelaku tindak represif terhadap warga Desa Wadas berpakaian seperti preman saat beraksi.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Gotong Royong Semua Lapisan Masyarakat Berlomba Dukung Energi Bersih
"Tadi kami tanya ke kapolda, kapolda akan melakukan penyelidikan," kata politikus Partai Gerindra itu.
Dia menuturkan dugaan pelaku tindak represif terhadap warga DesaWadas berasal dari aparat kepolisian atau preman yang sengaja diturunkan untuk menjadi provokator perlu diselidiki secara teliti.
Namun, katanya, DPR harus bersikap objektif dalam merespons dugaan ini karena sejumlah foto dan video justru memperlihatkan bahwa sejumlah orang berseragam polisi justru memarahi orang-orang berpakaian preman yang sedang melakukan tindak represif terhadap warga Desa Wadas.