WahanaNews.co | Imigran Rohingya kembali terdampar di Provinsi Aceh, tepatnya di Pesisir Desa Ladong, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Minggu (25/12).
Informasi yang diperoleh, kapal bernama FB Tarikul Islam 2 mengangkut 57 imigran itu terdampar akibat kapal yang mereka tumpangi bocor dan rusak lalu terbawa angin ke perairan Aceh.
Baca Juga:
Polres Subulussalam Berhasil Amankan Tiga Orang Terduga Pelaku TPPO Rohingya
Sehingga mereka terpaksa mengarahkan kemudi tepat ke wilayah Aceh Besar.
Sebelumnya, mereka dari Myanmar dengan tujuan Malaysia.
"Mereka terpaksa mendarat dan beristirahat di Ladong karena lambung kapalnya bocor dan makanan habis, sambil menunggu arahan dari pihak Imigrasi Kota Banda Aceh," kata Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy saat dikonfirmasi.
Baca Juga:
Kemenag Kabupaten Aceh Barat Telusuri Pasangan Rohingya Nikah di Lokasi Penampungan
Dari 57 penumpang, empat di antaranya dilaporkan sakit.
Para pengungsi tersebut selanjutnya akan diarahkan ke Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Aceh Besar.
"Sementara ini akan kita arahkan ke Dinsos Aceh Besar. Namun, kami akan berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait lintas sektoral untuk mengatasi masalah ini," ujar Winardy.
Pemindahan tersebut dilakukan sambil menunggu keputusan dari pemerintah, IOM dan pihak United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).
Seorang pengungsi yang ditanyai wartawan, mengaku mereka sudah hampir sebulan terombang-ambing di lautan dengan persediaan makanan habis.
Kronologi evakuasi kapal
Evakuasi kapal kayu yang diberi nama FB Tarikul Islam 2 itu dibantu anggota dari Stasiun Bakamla Badan Aceh.
Sebelum terdampar di Aceh, mengutip dari rilis humas Bakamla, kapal tersebut mengalami kerusakan mesin dan terombang-ambing di atas laut kira-kira sebulan lamanya.
Tidak hanya itu, dari penumpang yang selamat, didapat informasi pula bahwa selama berlayar mereka tidak cukup perbekalan bahan makanan.
Menanggapi hal tersebut, tim gabungan pun dibentuk untuk menyelamatkan para imigran ini.
Tim gabungan terdiri dari Polairud, Lanal Sabang, Sekda Aceh Besar, Kantor Imigrasi Aceh, Stasiun Bakamla Banda Aceh, Dinas Kesehatan Puskesmas Masjid Raya, dan Dinas Sosial Aceh Besar.
Hingga berita ini diturunkan, para imigran ilegal tersebut diamankan Dinas Sosial Aceh di tempat penampungan sementara.
Tim gabungan juga terlibat dalam pengamanan di sekitar lokasi penampungan imigran ilegal.
Pj Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto memastikan 57 imigran Rohingya yang terdampar di kawasan Pantai Indra Patra Kecamatan Mesjid Raya kabupaten setempat segera ditangani UNHCR dan IOM.
"Kita telah berkoordinasi dengan pihak Imigrasi dan mereka telah berkoordinasi dengan pihak UNHCR dan IOM yang menyatakan siap menangani para imigran dari negara Myanmar itu," kata Muhammad Iswanto, di Aceh Besar, Minggu seperti dikutip dari Antara.
Iswanto menyampaikan, sesuai hasil koordinasi dengan Kadis Sosial Aceh, Yusrizal, maka para pengungsi itu saat ini telah ditampung sementara di Gedung UPTD Dinsos Aceh di Ladong atau tak jauh dari lokasi pendaratan pertama.
"Hasil koordinasi dengan imigrasi dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Maka pihak Kemenlu juga akan segera turun ke Aceh untuk melihat dan menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya itu," ujarnya.
Iswanto menambahkan, berdasarkan koordinasi dirinya dengan perwakilan IOM yang sudah berada di lokasi, pihaknya telah menyatakan bersedia memberikan dukungan logistik awal.
"Untuk masa darurat ini, IOM siap mendukung logistik, sambil menunggu pihak UNHCR yang sedang dalam perjalanan dari Lhokseumawe menuju kemari (Aceh Besar)," kata Iswanto. [rgo]