WahanaNews.co | Setidaknya 400 kepala keluarga di Pulau Jaloh dan Pulau Selat Nenek, Batam, Kepulauan Riau telah menikmati listrik PLN.
Keberhasilan PLN ini, menjadi salah satu wujud komitmen menghadirkan listrik ke seluruh pelosok negeri, agar bisa dinikmati dan menggerakan roda perekonomian seluruh masyarakat.
Baca Juga:
Banjir Landa Kota Binjai, Sejumlah TPS Ditunda Untuk Melakukan Pemungutan Suara
Hadirnya listrik PLN di dua pulau terpencil tersebut, langsung berdampak positif pada peningkatan aktivitas perekonomian warga. Jika sebelumnya hanya menikmati listrik selama 6 jam per harinya, maka kini masyarakat dapat menikmati listrik 24 jam per hari.
Beban masyarakat pun berkurang, mengingat warga Pulau Jaloh dan Selat Nenek harus menggunakan mesin swadaya untuk menghasilkan listrik.
Biaya yang harus dikeluarkan ketika menggunakan mesin swadaya, tidak sedikit. Setiap warga harus membayar biaya listrik Rp 8.000,- per hari untuk mendapatkan listrik selama 6 jam dengan daya 450 Volt Ampere (VA).
Baca Juga:
Aktivis Alumni Mahasiswa Jakarta Raya Dukung Al Haris - Sani di Pilgub Jambi 2024
Berbeda dengan listrik PLN yang jauh lebih murah. Rata-rata pelanggan hanya perlu membayar Rp 3.500 per hari jika penggunaan listrik selama 14 jam dan daya 900 VA.
"Sekarang kami lebih nyaman, anak-anak bisa belajar kapan saja. Selain itu, masyarakat kami sebagian besar berprofesi sebagai nelayan, dulu keperlua batu es kita beli dari Batam, sekarang kita bisa membuat sendiri," ucap Zainal, warga Pulau Selat Nenek.
Untuk menghadirkan listrik di Pulau Jaloh dan Pulau Selat Nenek, PLN membangun Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 6 kilometer sirkuit. Pasokan listrik berasal dari pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) berkapasitas 100 kiloWatt (kW) untuk masing-masing lokasi.