WAHANANEWS.CO, Majalengka - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Majalengka menghadirkan inovasi baru dalam tata kelola data pertanian dengan memperkenalkan metode poligonisasi.
Langkah ini dinilai mampu menghasilkan basis data yang lebih akurat, terukur, dan terintegrasi sehingga dapat menunjang perencanaan pembangunan sektor pertanian secara lebih tepat sasaran.
Baca Juga:
Pemkot Balikpapan dan DPRD Bersinergi Kendalikan Inflasi Harga Bapokting Jelang Ramadhan
Kepala DKP3 Majalengka, Gatot Sulaeman, A.P., M.Si., menuturkan bahwa penggunaan poligonisasi tidak hanya memudahkan pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan, tetapi juga memberi manfaat langsung bagi para kelompok tani.
“Dengan adanya data berbasis poligonisasi, kita bisa mengetahui secara rinci lokasi, luas, dan kondisi lahan pertanian. Hal ini akan sangat membantu dalam perencanaan maupun evaluasi pembangunan sektor pertanian,” ujar Gatot dikutip Kamis (21/08/2025).
Metode poligonisasi sendiri merupakan proses pemetaan lahan dalam bentuk poligon digital yang memungkinkan pengelompokan data pertanian menurut wilayah maupun kelompok tani.
Baca Juga:
Dinas Ketahanan Pangan Balangan Adakan Bimtek Enumerator Tingkatkan Kompetensi Pertanian dan Perikanan
Tahap awal implementasi telah dilakukan di Kecamatan Cigasong sebagai proyek percontohan, dengan melibatkan penyuluh pertanian lapangan (PPL) dari seluruh wilayah Majalengka.
Program ini ditargetkan selesai di seluruh kecamatan dalam beberapa bulan ke depan.
Gatot menambahkan, hasil poligonisasi nantinya akan dipadukan dengan peta geospasial Kabupaten Majalengka serta disinkronkan melalui Ekosistem Satu Data Majalengka.
“Integrasi dengan Satu Data Majalengka adalah langkah penting agar data pertanian tidak hanya berhenti di meja dinas, tetapi juga bisa dimanfaatkan lintas sektor, baik untuk pembangunan, kebijakan, maupun akses informasi masyarakat,” jelasnya.
Dengan penerapan inovasi tersebut, DKP3 Majalengka optimistis pengelolaan data pertanian akan semakin modern, transparan, serta bermanfaat luas, sekaligus memperkuat Majalengka sebagai daerah dengan basis data pertanian yang terintegrasi dan terpercaya.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]