WahanaNews.co | Warga Desa Kramat, Duduksampeyan, Gresik, Jawa Timur sukses membuat penyulingan air payau menjadi air bersih melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Secara geografis Desa Kramat adalah desa di Kecamatan Duduksampeyan yang terjauh dari pusat Kota Gresik. Tak heran jika desa tersebut kesulitan dalam mendapatkan pasokan air bersih.
Baca Juga:
Menkominfo Terapkan 3 Pendekatan Strategis untuk Percepat Digitalisasi Pelaku UMKM
Kepala Desa Kramat, M Fauzi, menceritakan sebelum tahun 2001 warga Desa Kramat hanya memanfaatkan air telaga desa untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Selain itu sebagian masyarakat yang memiliki tandon memanfaatkan tadah hujan.
Namun sejak tahun 2001 saat jalan poros desa diperbaiki, mobil tangki air bersih baru bisa menjangkau desa tersebut. Hanya saja permasalahan muncul karena harga air bersih tersebut dinilai memberatkan warganya.
“Untuk satu mobil tangki berisi lima ribu liter harganya bisa mencapai Rp 200 ribu. Bagi sebagian besar warga hal itu dirasa memberatkan,” kata M Fauzi, Senin (1/11/2021).
Baca Juga:
Fathan Subchi Dikukuhkan Sebagai Ketua Ikatan Alumni PPs Universitas Moestopo
Akibat kendala itu, Pemdes kemudian mendirikan BUMDes untuk mendirikan bangunan Reverse Osmosis (RO) berukuran 3 x 5 meter yang dibangun di dekat telaga desa. Tak hanya mampu menyuling air payau menjadi air tawar, namun RO juga mampu menyaring molekul besar dan menjernihkan air sehingga aman untuk dikonsumsi.
“RO juga mampu menyaring ion dengan lapisan penyaring berteknologi tinggi sehingga menghasilkan air yang tidak hanya aman dikonsumsi tapi juga murni dan baik untuk kesehatan,” jelasnya.
Fauzi menambahkan, air yang akan disuling berasal dari sumur pompa dengan kedalaman 75 meter. Air sumur tersebut memiliki kadar garam tinggi, di mana Total Dissolved Solid (TDS) mencapai 4 ribu Part Per Million (PPM).