WahanaNews.co, Jakarta - Media Singapura tiba-tiba menyoroti menantu Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) Bobby Nasution.
Ini terlihat dalam artikel Channel News Asia (CNA) yang berjudul "Jokowi's son-in-law Bobby Nasution bids for North Sumatra governor election under Prabowo's Gerindra party".
Baca Juga:
9 Gagasan Pemuda untuk Majukan Sumatera Utara: Buku "Pemuda Bersama Bobby Nasution"
Ini terkait langkah politik dirinya yang mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumatera Utara (Sumut). Bobby diketahui kini masuk ke partai Menteri Pertahanan sekaligus Presiden RI terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, Gerindra.
"Menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution, akan mencalonkan diri sebagai gubernur Sumatera Utara sebagai bagian dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang dipimpin oleh presiden terpilih Prabowo Subianto," tulis laman itu, dikutip Kamis (23/5/2024).
Dikatakan pula bahwa Wali Kota Medan itu memutuskan untuk pindah ke Gerindra setelah keluar dari PDI Perjuangan pada 2023 lalu. Restu Jokowi sudah didapat.
Baca Juga:
Dampingi Bobby Blusukan di Pasar Pagi, Martinus Lase: Golkar Gunungsitoli Siap Menangkan Bobby-Surya
“Meskipun Gerindra hanya berhasil mengamankan posisi ketiga dalam hal jumlah suara tertinggi yang diperoleh pada pemilu legislatif bulan Februari di belakang PDI-P dan Golkar, para analis yakin keanggotaan Bobby di partai tersebut dapat memberikan keunggulan pada pemilu gubernur mendatang, karena status keluarganya sebagai menantu presiden petahana," tambah laman itu merujuk pengamat lokal.
Disebut pula bagaimana Sumut adalah wilayah yang penting bagi politik nasional Indonesia. Karena memiliki populasi pemilih terbesar yakni lebih dari 10 juta jiwa, dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di luar Pulau Jawa.
"Karena jumlah penduduknya yang besar, posisi (Sumut) akan sangat menentukan dalam konteks politik yang lebih strategis seperti pemilu presiden," tulis CNA mengutip analis politik di lembaga riset Trias Politika Strategis, Agung Baskoro.
Laman yang sama juga memuat siapa saja lawan politik Bobby. Mulai dari mantan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Ketua Golkar Sumut Musa Rajekshah hingga mantan Gubernur Jakarta yang juga kader PDI Perjuangan, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
[Redaktur: Alpredo Gultom]