Pembangunan rumah tertua di Ngawi tersebut berawal dari keberhasilan kakek buyutnya yang merupakan prajurit dari Keraton Kartasura dalam menumpas pemberontakan di wilayah Brang Wetan atau Provinsi Jawa Timur saat ini.
“Pada saat itu ada konflik suksesi antara Amangkurat III dan PB yang menimbulkan pemberontakan di wilayah Brang Wetan,” imbuhnya.
Baca Juga:
Pasangan Dan Keluarga Salah Satu Benteng Pertama Dalam Pencegahan Korupsi di Kabupaten Karo
Karena berhasil memadamkan upaya pemberontakan di sejumlah wilayah Brang Wetan bersama anggota pasukan Keraton Kartasura lainnya, Darmo Menggolo mendapat hadiah tanah perdikan yang akhirnya dibangun rumah joglo tersebut.
Tanah perdikan yang diberikan oleh Keraton Kartasura, menurut Agung, dimulai dari alun-alun Ngawi sampai batas Bengawan Solo.
"Di sini kakek buyut mulai babat Ngawi dengan membangun rumah dan di bagian barat tanah perdikan. Beliau juga membangun dermaga untuk perdagangan. Di sana dulu juga ada bangunan rumah,” katanya.
Baca Juga:
Pemuda di Taput Ditangkap Polisi Gegera Intip dan Rekam Gadis Lagi Mandi
Kawasan tanah perdikan yang dekat dengan sungai dan merupakan jalur trasnportasi utama pada waktu itu, membuat jumlah warga yang menghuni tanah perdikan terus bertambah.
Zaman dahulu, untuk menghuni tanah perdikan warga harus mengabdi dengan menggarap sawah milik Darmo Menggolo.
Sementara di bagian utara rumah joglo saat ini masih berdiri kokoh bangunan lumbung yang terbuat dari kayu jati.