WahanaNews.co | Aktivitas meminta sumbangan untuk pembangunan masjid yang
dilakukan di ruas jalan, mendapat atensi khusus oleh Gubernur Sumatera Selatan
(Sumsel) Herman Deru.
Herman Deru mengingatkan kepada para
pengurus masjid di Sumsel, agar tidak lagi memungut sumbangan di jalan raya.
Baca Juga:
6 Tersangka Korupsi Tambang Diserahkan Kejati Sumsel ke Kejari Lahat
Dia mengatakan, kebutuhan dana untuk
pembangunan masjid, bisa disampaikan secara terbuka ke pemerintah setempat.
Karena hal tersebut sebagai langkah tepat, untuk menjaga nama baik marwah
Islam.
"Di Sumsel ini, mayoritas (penduduk)
beragama Islam. Selain akan mecoreng nama baik agama kita. Juga sangat
membahayakan bagi pengguna jalan," ungkapnya, saat menyampaikan sambutan di
safari Jumat di Masjid Raya Sukur Kecamatan 19 Ilir Palembang, dilansir pada Sabtu (19/12/2020).
Dengan adanya aktivitas di jalan,
lanjut Herman Deru, akan ada penyempitan jalan. Yang mana
berpotensi terjadi kerusakan jalan, karena kendaraan harus melewati satu jalur.
Baca Juga:
Kasus Pembunuhan dan Pemerkosaan di Palembang: 4 Pelaku di Bawah Umur
Lalu, akan ada peluang terjadinya
praktik korupsi jika yang mengurus sumbangan tersebut
tidak jujur.
"Umat Islam di Sumsel banyak yang
kaya, banyak yang jadi pejabat yang siap membantu. Mungkin caranya memintanya
saja perlu kita benahi agar orang-orang dermawan ini tertarik untuk
menyumbang," ucapnya.
Mantan Bupati Kabupaten Ogan Komering
Ulu (OKU) Timur Sumsel ini menyebutkan, jumlah masjid di Sumsel
sangat banyak.
Di Kota Palembang saja, ada sekitar
2.000-an masjid yang dibangun secara mandiri, berkelompok, swadaya, dan lainnya.
"Jangan ragu untuk berbicara kepada
pemimpin (pejabat) terkait kebutuhan ibadah. Safari Jumat yang saya lakukan
sejak 2005 ini, sebagai upaya untuk memberikan bantuan. Serta menghidupkan
semangat beribadah masyarakat agar lebih baik lagi kedepannya," ujarnya. [qnt]