WahanaNews.co, Tapteng - Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan mobil penumpang (mopen) kontra mobil angkutan kota (angkot) terjadi di KM 14 Jalinsum Sibolga - Padang Sidempuan, tepatnya di Kelurahan Hajoran, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sabtu (11/11/2023), sekira pukul 07.00 WIB.
Akibat kecelakaan tersebut, satu orang meninggal dunia dan enam lainnya mengalami luka-luka. Korban meninggal atas nama Badiara Pandiangan (59), warga Lingkungan VIII Banjar Toba, Kelurahan Hutabalang, Kecamatan Badiri, Tapteng.
Baca Juga:
Masinton Pasaribu Polisikan Wakil Ketua DPRD Tapteng Soal Tuduhan Kancing Baju Copot
Untuk korban luka-luka atas nama, Suci Ramadani Tinambunan (16), warga Aek Horsik Kecamatan Badiri, Risnawati Hulu (16) warga Hajoran Kecamatan Pandan, dan Inamia Agustina Lahagu (16) warga Hajoran Kecamatan Pandan.
Berikutnya, Fahmi Harefa (15) warga Lopian Kecamatan Badiri, Alifah Dzatil (7) warga Hajoran Kecamatan Pandan, dan Aline Salma Pohan (7) warga Hajoran Kecamatan Pandan. Saat ini keenam korban luka-luka sedang mendapatkan perawatan medis dari pihak RSUD Pandan.
Informasi yang dihimpun, laka lantas yang terjadi bermula saat mobil angkot Daihatsu GranMax BB 1761 MD yang dikemudikan Badiara Pandiangan (59), melaju dari arah Pinangsori menuju Sibolga. Disaat bersamaan, mopen L-300 BB 1275 RL yang dikemudikan Muhammad Aril Ritonga (20), warga Simartorkis Sisoma, Kecamatan Angkola Barat, Tapanuli Selatan, melaju dari arah berlawanan.
Baca Juga:
Sempat "Dibegal" KPU Tapteng, Peluang Masinton-Mahmud Ikuti Kontestasi Pilkada 2024 Terbuka Kembali
Persis di lokasi kejadian, mopen L-300 yang melaju dengan kecepatan tinggi mengambil jalur kanan. Tabrakan tidak dapat dielakkan. Angkot Daihatsu GranMax yang dikemudikan Badiara terbanting hingga terperosok ke parit jalan.
Warga sekitar yang mengetahui peristiwa langsung memberikan pertolongan kepada para korban, dengan mengevakuasi ke RSUD Pandan. Sementara beberapa warga lainnya, berupaya mengeluarkan Badiara Pandiangan, yang terjepit dibelakang kemudi.
"Sopir angkot terjepit di belakang kemudi. Saat dikeluarkan sudah meninggal dunia," ujar salah seorang teman korban yang juga berprofesi sebagai sopir angkot.
Kapolres Tapanuli Tengah, AKBP Basa Emden Banjarnahor, melalui Kanit Gakkum Unit Laka Lantas Sat lantas Polres Tapteng, Ipda Junior Hutabarat, membenarkan
peristiwa laka lantas yang terjadi. Junior menyebutkan jika laka lantas tersebut telah ditangani pihaknya.
"Kita telah melakukan olah TKP serta pemeriksaan kasus lebih lanjut. Saat ini angkot dan mopen sudah diamankan di Kantor Sat Lantas Polres Tapteng," sebut Junior.
[Redaktur : Alpredo Gultom]