WahanaNews.co | Kian melandainya kasus Covid-19 ternyata berdampak terhadap menjuntainya jumlah volume sampah di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, Bambang Suranggono, volume sampah kembali merangkak naik ketika pandemi Covid-19 mulai mereda.
Baca Juga:
RDF Plant Jakarta Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan dan Berpotensi Hasilkan PAD yang Cukup Besar
Berdasarkan data, sebelum pandemi, produksi sampah mencapai 1.437 ton per hari.
Sedangkan, saat pandemi sekitar 2020, sampah mengalami penurunan mencapai 900 ton per hari.
"Namun, saat ini, sampah yang diproduksi masyarakat Kota Semarang kembali meningkat. Rata-rata sampah yang dibuang ke TPA mencapai 1.110 - 1.150 ton per hari," ujar Bambang, Rabu (21/9/2022).
Baca Juga:
Tak Ada Lagi Impor Sampah Plastik, Menteri Hanif Siap Awasi dan Tindak Pelanggar
Dia menambahkan, salah satu upaya mengatasi penumpukan sampah adalah memperbanyak bank sampah.
Namun begitu, pengurangan sampah paling efektif adalah berbasis masyarakat.
Melalui partisipasi masyarakat, diharapkan pengurangan volume sampah bisa terwujud.
Hingga saat ini, Bambang menyebut Kota Semarang sudah memiliki 229 bank sampah.
Melalui bank sampah, masyarakat bisa memilih dan memilah sampah sendiri.
Harapannya, sampah yang masuk ke tempat pembuangan sementara (TPS) dan TPA bisa berkurang.
"Sampah yang tidak harus sampai ke TPA itu yang anorganik, jumlahnya sekitar 17 persen dari total sampah. Untuk sampah anorganik seperti botol plastik yang punya nilai tinggi, kami programkan untuk dikumpulkan dan ditimbang sebelum dibeli pengepul," tuturnya kepada wartawan.
Pihaknya menargetkan 1.000 bank sampah bisa dioperasikan hingga akhir tahun ini.
Dengan banyaknya bank sampah, lanjutnya, maka akan mempercepat proses pemilahan dan pemilihan sampah di lingkungan masyarakat.
Hingga saat ini, DLH memiliki 40 TPS yang ada di empat Unit Pelayanan Terpadu (UPT), dan 10 di antaranya difungsikan juga sebagai tempat transaksi bank sampah.
"Empat puluh TPS ini berguna untuk mengurangi penumpukan sampah daur ulang di rumah-rumah karena selama ini warga menunggu lama sampai truk pengangkut datang mengambil," tandasnya. [gun]