WahanaNews.co | Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT)
diterpa cuaca buruk hingga mengakibatkan bencana banjir bandang dan tanah
longsor.
Bencana
alam di NTT ini dipicu oleh Siklon Tropis Seroja.
Baca Juga:
Forum Kolaborasi Pemuda dari 18 Kementerian/Lembaga Sepakat Kurangi Risiko Bencana
Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, pihaknya telah
mendeteksi adanya dua bibit siklon tropis sejak 2 April 2021.
Pengaruh
terkuat dari siklon ini terpantau terjadi pada Senin (5/4/2021) dini hari.
Siklon
tropis Seroja ini, menurut BMKG, sudah mulai terpantau bergerak menjauhi
Indonesia.
Baca Juga:
BPBD Bogor Keluarkan Surat Edaran Peringatan, 2 Megathrust Bikin Khawatir
Namun,
dalam beberapa hari ke depan masih ada dampak yang akan dirasakan akibat siklon
ini, termasuk hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi.
Pengguna
internet di Tanah Air, khususnya di wilayah NTT dan sekitarnya, sebenarnya bisa
memantau pergerakan siklon Seroja ini secara langsung alias real-time.
Caranya
dengan mengunjungi situs Zoom Earth.
Untuk
memantau pergerakan terkini siklon tropis Seroja, pengguna internet bisa
mengunjungi situs Zoom Earth melalui
tautan ini: zoom.earth/storms/seroja-2021/#layers=wind,fires.
Saat
membuka situs Zoom Earth, pengguna
akan disajikan tampilan live satelite
yang menampilkan kondisi terkini pergerakan siklon Seroja di atas peta wilayah
Indonesia, khususnya bagian wilayah NTT.
Pengguna
juga disajikan sejumlah informasi terkait siklon Seroja ini, mulai dari
tanggal, waktu, tipe siklon, tekanan, hingga kecepatan angin.
Di
samping itu, pengguna juga diberikan prakiraan terkait kondisi siklon dalam lima
hari ke depan.
Selain
prediksi, situs Zoom Earth juga
memungkinkan pengguna melihat riwayat siklon Seroja ini dalam beberapa waktu ke
belakang.
Menurut
pantauan di situs Zoom Earth, Selasa
(6/4/2021), pukul 14.30 WIB, siklon Seroja terpantau memiliki kecepatan
angin hingga 100 km/jam dan masuk ke tipe C2.
Sebagai
informasi, akibat siklon ini, ada delapan daerah di provinsi NTT dengan kondisi
kerusakan terparah, termasukantara lain Kabupaten Flores Timur, Kabupaten
Lembata, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Alor, Kabupaten Malaka, dan
Kabupaten Sabu Raijua.
Hingga
Senin (5/4/2021) malam, Pemprov NTT mencatat ada 84 korban meninggal dunia
akibat bencana banjir dan tanah longsor yang dipicu siklon Seroja.
Sementara
itu, 71 orang masih dalam pencarian.
Pada
Selasa (6/4/2021) pagi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, ada
8.424 warga yang mengungsi akibat siklon tropis Seroja di wilayah NTT ini. [dhn]